Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lagi Perbaiki Pompa Air, Pria Banyuwangi Tewas Tersengat Listrik, Benda yang Dipegang Jadi Sebabnya – Tribunjatim.com

Tayang: Selasa, 27 Mei 2025 13:11 WIB

zoom-inlihat foto Lagi Perbaiki Pompa Air, Pria Banyuwangi Tewas Tersengat Listrik, Benda yang Dipegang Jadi Sebabnya

ISTIMEWA

KORBAN TERSETRUM – Seorang warga Banyuwangi tewas tersetrum saat memperbaiki pompa air di dalam rumahnya, Senin (26/5/2025) malam. Korban ditemukan tergeletak tak bernyawa dengan tangan memegang tang di dekat mesin pompa air. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Seorang warga Banyuwangi tewas tersetrum saat memperbaiki pompa air di dalam rumahnya, Senin (26/5/2025) malam.

Korban atau pria tergeletak tak bernyawa dengan tangan memegang tang di dekat mesin pompa air.

Kapolsek Kalibaru AKP Junaedi mengatakan, korban adalah Sudarsono (64), warga Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi.

“Kejadiannya sekitar pukul 19.00 WIB, kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada warga yang meninggal dunia di rumahnya akibat tersetrum. Kami datang ke lokasi untuk penanganan lebih lanjut,” kata Junaedi, Selasa (27/5/2025).

Baca juga: Bahasa Using Diapresiasi Nasional, Banyuwangi Terima Penghargaan

Korban pertama kali ditemukan tewas oleh tetangganya. Saat itu, tetangganya datang ke rumah korban dan memanggil-manggilnya. 

Mengetahui tak ada respons, ia berinisiatif masuk ke dalam rumah untuk mencari korban.

“Saat saksi masuk ke dapur, ia melihat bahwa korban sudah tergeletak kaku tak bernyawa di dekat pompa air,” lanjutnya.

Saat itu, kondisi korban tengah memegang sebuah tang di tangan kanan. Ujung tang tersebut menempel pada kabel pompa air di dalam rumah.

Baca juga: Kebakaran di MTs Darunnajah Banyuwangi, Hanguskan Ruang Kepala Sekolah dan Tata Usaha

Mengetahui hal tersebut, saksi berteriak dan meminta tolong kepada warga yang lain. Informasi meninggalnya korban juga dilaporkan ke polisi.

Dari kejadian tersebut, keluarga menolak untuk jenazah korban diotopsi. Mereka juga membuat surat penyataan yang berisi ketidaksediaan tersebut dan menerima kematian korban sebagai sebuah musibah.

tribunx logo
asd