RadarBanyuwangi.id – Aliran listrik yang menerangi Jawa dan Bali nyaris padam, Rabu (4/9).
Hal ini disebabkan layang-layang yang tersangkut di tower listrik di gardu induk PLN Giri.
Layang-layang tanpa pemilik itu ditemukan petugas tersangkut dan menimbulkan percikan api.
Beruntung, petugas dari gardu induk bersama personel Sat Pam Obvit Polresta Banyuwangi berhasil mengamankannya.
Layang-layang berbahan plastik itu berhasil diturunkan setelah petugas memanjat tower listrik. Saat ini anggota Sat Pam Obvit tengah melakukan pencarian terhadap pemilik layang-layang.
“Kita temukan adanya satu gangguan jaringan listrik Jawa-Bali, yang diakibatkan layang-layang menyangkut tower listrik,” ujar Kasat Pam Obvit Polresta Banyuwangi, Kompol Subandi.
Gangguan jaringan listrik terjadi pukul 13.00 saat petugas Pam Obvit melakukan patroli bersama petugas gardu induk PLN. Alhasil, ditemukan adanya satu layang-layang tanpa pemilik tersangkut di tower listrik.
“Kita temukan layangan tersebut sudah tersangkut tower, tanpa ada benang yang menariknya. Petugas dengan cepat menurunkan layangan tersebut,” kata Subandi.
Subandi khawatir jika layangan tidak segera diturunkan, aliran listrik Jawa dan Bali bisa padam.
“Terlambat sedikit saja, aliran listrik Banyuwangi padam. Bahkan, hampir 30 persen listrik di Bali juga ikut padam,” imbuhnya.
Pasca-kejadian itu, patroli keliling di sekitar gardu induk PLN terus dioptimalkan.
Hal ini dialukan untuk memastikan suplai jaringan listrik aman dan lancar.
“Patroli terus kita lakukan, bukan pas ada momen Operasi Pura Agung II dalam rangka pelaksanaan KTT IAF di Bali,” ungkapnya.
Subandi menambahkan, setiap orang yang menjadi penyebab gangguan kelistrikan dapat dikenakan Undang-undang Republik Indonesia (UURI) nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Aliran listrik yang menerangi Jawa dan Bali nyaris padam, Rabu (4/9).
Hal ini disebabkan layang-layang yang tersangkut di tower listrik di gardu induk PLN Giri.
Layang-layang tanpa pemilik itu ditemukan petugas tersangkut dan menimbulkan percikan api.
Beruntung, petugas dari gardu induk bersama personel Sat Pam Obvit Polresta Banyuwangi berhasil mengamankannya.
Layang-layang berbahan plastik itu berhasil diturunkan setelah petugas memanjat tower listrik. Saat ini anggota Sat Pam Obvit tengah melakukan pencarian terhadap pemilik layang-layang.
“Kita temukan adanya satu gangguan jaringan listrik Jawa-Bali, yang diakibatkan layang-layang menyangkut tower listrik,” ujar Kasat Pam Obvit Polresta Banyuwangi, Kompol Subandi.
Gangguan jaringan listrik terjadi pukul 13.00 saat petugas Pam Obvit melakukan patroli bersama petugas gardu induk PLN. Alhasil, ditemukan adanya satu layang-layang tanpa pemilik tersangkut di tower listrik.
“Kita temukan layangan tersebut sudah tersangkut tower, tanpa ada benang yang menariknya. Petugas dengan cepat menurunkan layangan tersebut,” kata Subandi.
Subandi khawatir jika layangan tidak segera diturunkan, aliran listrik Jawa dan Bali bisa padam.
“Terlambat sedikit saja, aliran listrik Banyuwangi padam. Bahkan, hampir 30 persen listrik di Bali juga ikut padam,” imbuhnya.
Pasca-kejadian itu, patroli keliling di sekitar gardu induk PLN terus dioptimalkan.
Hal ini dialukan untuk memastikan suplai jaringan listrik aman dan lancar.
“Patroli terus kita lakukan, bukan pas ada momen Operasi Pura Agung II dalam rangka pelaksanaan KTT IAF di Bali,” ungkapnya.
Subandi menambahkan, setiap orang yang menjadi penyebab gangguan kelistrikan dapat dikenakan Undang-undang Republik Indonesia (UURI) nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan.