Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lebarkan Jalan tanpa Tebang Pohon

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Kedatangan tim juri Wahana Tata Nugraha (WTN) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI dimanfaatkan Bupati Abdullah Azwar Anas untuk menyampaikan beberapa kebijakan pengembangan jalan dan transportasi. Salah yang disampaikan adalah program dan rencana pelebaran jalan nasional di Banyuwangi yang tidak akan membangun double way. Bupati Anas menyampaikan, Banyuwangi memiliki konsep pelebaran jalan tanpa membangun double way itu untuk menghindari terjadinya pemotongan pohon.

“Kalau double way konsepnya harus 3, 7, 3. Berarti pelebaran jalan butuh tiga meter baik di kanan kiri. Kalau konsep itu dijalankan, maka secara otomatis harus memotong pohon yang ada di pinggir jalan,” ungkap Bupati Anas saat menerima tim WTN di Pendapa Shaba Swagata Blambangan Rabu lalu (11/6). Agar pohon yang tumbuh di sepanjang jalan itu tetap berdiri tegak, kata Bupati Anas, maka Banyuwangi memilih konsep pelebaran 2, 7, 2. 

Dengan konsep 2,7,2 itu, pelebaran jalan tetap bisa dilaksanakan namun tidak perlu memotong pohon. “Deret ukur pertambahan jalan dan deret ukur pertambahan kendaraan tidak akan pernah sebanding berapa pun kita perluas jalannya,” kata Bupati Anas. Selain itu, Bupati Anas juga menyampaikan kebijakan pembangunan terminal wisata terpadu. Kebijakan ini bertujuan untuk menunjang pengembangan ekonomi kreatif berupa pengembangan pariwisata.

Selama ini, moda transportasi menuju destinasi wisata di Banyuwangi sangat terbatas. “Kami berharap Kemenhub memiliki program insentif bagi daerah berupa kendaraan atau bus pariwisata yang bisa dimanfaatkan di terminal ini. Mungkin Banyuwangi juga bisa dijadikan sampel objek penyelesaian masalah transportasi antar destinasi wisata oleh Kemenhub” harap mantan ketua PP IPNU itu. Bupati Anas juga menyampaikan kebijakan terkait transportasi lainnya yakni tidak mengizinkan pembangunan mall di tengah kota. 

Selain untuk pemerataan ekonomi, kebijakan itu bertujuan untuk menghindari kemacetan jalan. “Kalau di tengah kota pasti menimbulkan kemacetan, maka yang kita izinkan di daerah pinggir,” kata Bupati. Ketua Tim Juri WTN Djamal Sebastian mengungkapkan apresiasinya atas berbagai kemajuan yang ditemuinya di Banyuwangi. Salah satu yang berkesan baginya adalah waktu tempuh Jakarta – Banyuwangi yang hanya empat jam. “Kami jam 9 pagi tadi sudah sampai di Banyuwangi, padahal kalau di Jakarta ke kantor jam 9 belum tentu sudah sampai di kantor jam 10 karena terjebak macet,” ucap Djamal. (radar)