Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Liar dan Menantang! Taman Nasional Meru Betiri Hanya Untuk Petualang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Banyuwangi

Meski sama-sama Banyuwangi, nama Taman Nasional Meru Betiri memang tak setenar Kawah Ijen. Alamnya yang liar memang hanya cocok untuk jiwa petualang.

Desa Sukamade menjadi tujuan utama perjalanan ini. Desa yang terletak di dalam taman nasional ini merupakan lokasi pelestarian Penyu Hijau (Chelonia mydas).

Dua sport utility vehicle (SUV) tahun 90’an melaju beriringan memasuki kawasan Taman Nasional (TN) Meru Betiri, yang berada di ujung barat Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Deru mesin mobil tersebut memecah keheningan hutan lindung tersebut.

Butuh waktu sekitar 2,5 jam untuk mencapainya. Bukan karena jaraknya yang jauh, namun akses ke Desa Sukamade merupakan jalan tanah berbatu di tengah hutan.

“Mungkin jaraknya hanya 8 kilo (meter) dari sini (pintu masuk TN Meru Betiri) ke Sukamade sebenarnya,” kata Robit, salah satu pengemudi Jeep yang kerap mengantar wisatawan ke Desa Sukamade, kepada detikcom, Kamis (30/3/2023).

Taman Nasional Meru BetiriPerjslsnsn ke Taman Nasional Meru Betiri Foto: (Audrey Santoso/detikcom)

Tak hanya akses tanah berbatu, jalan selebar 2 meter yang diapit jurang menganga dan pepohonan ‘raksasa’ mengharuskan kendaraan beroda empat ekstra hati-hati saat melintas. Saking sempitnya jalan tersebut, sepeda motor yang datang dari arah berlawanan seringkali mengalah.

Seringkali batuan besar dan tanah licin membuat mobil Jeep seakan ‘bergoyang’ ke kanan dan kiri. Perlu kondisi tubuh yang fit untuk menikmati guncangan di dalam kendaraan sepanjang perjalanan.

Mobil bisa traveler sewa dengan kisaran harga Rp 625-700 ribuan untuk sekali jalan. Sewa ini sudah termasuk supir dan bbm, jadi traveler tinggal duduk di dalam mobil.

Kondisi hutan yang masih asli dan liar memacu adrenalin yang terasa seru bagi pecinta alam dan petualang. Saat melepas pandangan ke atas pepohonan, detikcom bertemu sekelompok Lutung Jawa yang sedang mejeng di dahan.

Monyet ekor panjang menampakkan batang hidungnya. Pun Elang terlihat terbang di antara pepohonan.

“Kalau untuk babi hutan, ular dan harimau mungkin keluarnya malam, karena mereka kan nokturnal,” jawab Robit saat ditanya keberadaan satwa liar lainnya.

Selama perjalanan, jangan harap ada sinyal ponsel. Namun ada satu titik, yakni pos keamanan hutan yang disebut Pos 2, yang tersambung dengan wifi.

Pos 2 menjadi batas antara hutan liar dengan permukiman warga di dalam Taman Nasional Meru Betiri. Nampak sapi-sapi merumput di tengah permukiman.

“(Sapi) punya warga itu. Itu kandang-kandangnya,” ucap Robit.

Taman Nasional Meru BetiriTaman Nasional Meru Betiri Foto: (Audrey Santoso/detikcom)

Anjing hutan nampak berkeliaran di pinggir jalan. Robit menuturkan anjing-anjing itu dipelihara untuk menjaga hewan ternak warga dari ancaman satwa liar.

Setelah permukiman warga ini, Jeep melaju di tengah perkebunan dan menerabas aliran sungai dengan permukaan berbatu. Hal ini menambah keseruan petualangan menyusuri Meru Betiri.

“Di sini (pinggir sungai), biasanya kita istirahat sambil nikmatin suasana,” ujar Robit.

Nampak pemandu wisata yang bersama detikcom membuka meja lipat dan kursi lipat. Dia pun mengeluarkan kotak plastik berisi gelas kecil, dan sendok teh.

“Mau teh apa kopi,” tanyanya sambil mendudukan panci stainless di atas kompor gas portable.

Taman Nasional Meru BetiriObservasi penyu di Taman Nasional Meru Betiri Foto: (Audrey Santoso/detikcom)

Usai bersantai lebih kurang 45 menit, perjalanan menuju Sukamade berlanjut, dengan pemandangan perkebunan. Terakhir, setibanya di tujuan, wisatawan dapat melakukan observasi penyu bertelur di malam hari.

Para petualangan juga dapat menginap di penginapan milik TN Meru Betiri. Namun jangan membayangkan kemewahan bila menginap di Sukamade.

Kamar penginapan tersebut sangat sederhana dan tanpa dilengkapi AC. Pemandu wisata biasanya membawa sendiri kipas angin untuk para tamu yang memilih bermalam di Sukamade.

“Kalau pulang malam juga bisa, ya lewat hutan-hutan seperti siang tadi,” pungkas Robit.

Simak Video “Menikmati Makan Malam Bernuansa Cozy di Kota Banyuwangi
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/wsw)




source