sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Akses utama Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubungkan Sipirok dengan Tapanuli Utara lumpuh total setelah longsor besar menutup seluruh badan jalan di Desa Marsada, Kecamatan Sipirok, Selasa (25/11/2025).
Longsoran berupa campuran tanah, batu, dan material tebing menimbun jalur tersebut sehingga arus kendaraan tidak dapat melintas sejak dini hari.
Dikutip dari laman mediahub.polri.go.id, peristiwa ini dipicu curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Sipirok sepanjang malam.
Intensitas hujan yang terus meningkat menyebabkan struktur tebing terkikis dan akhirnya runtuh.
Kondisi cuaca juga masih gerimis saat petugas melakukan penanganan, membuat proses pembersihan harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Baca Juga: Hujan Lebat Picu Empat Sungai Meluap di Padang Pariaman: 1.824 Warga Terdampak, Infrastruktur Rusak
Tidak Ada Korban Jiwa, Namun Kemacetan Mengular
Hingga laporan ini diterima, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian tersebut. Meski begitu, penutupan total Jalinsum memicu kemacetan parah.
Antrean panjang kendaraan mengular dari dua arah, baik menuju Sipirok maupun ke arah Tapanuli Utara.
Petugas polisi dan aparat kecamatan bekerja keras untuk memastikan keamanan pengguna jalan yang terjebak.
Kasat Lantas Polres Tapanuli Selatan, Iptu James Sihombing, mengatakan personel telah dikerahkan untuk melakukan pengaturan lalu lintas sekaligus membantu upaya evakuasi material longsor.
“Jalinsum Sipirok–Tapanuli Utara untuk sementara tidak bisa dilalui akibat tertutup material longsor. Kami mengimbau masyarakat untuk sementara waktu mencari jalur alternatif hingga pembersihan selesai dilakukan,” ujar James.
Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian terus melakukan pemantauan intensif di lokasi.
“Sampai saat ini tidak ada korban jiwa. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk percepatan penanganan di lapangan,” katanya.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian 25 November 2025 Bergerak Variatif: Cek Daftar Lengkap Antam, UBS, dan Galeri24
Sumber: mediahub.polri.go.id
Page 2
Petugas BPBD, Dinas PUPR, kepolisian, dan relawan telah berada di lokasi sejak pagi.
Namun, kondisi tebing yang labil membuat pembersihan tidak bisa dilakukan secara cepat tanpa bantuan alat berat.
Pemerintah daerah menyatakan satu unit ekskavator akan segera dikerahkan untuk menyingkirkan material tebal yang menutup jalan.
Sementara itu, masyarakat yang terjebak di sekitar lokasi longsor diminta bersabar dan tetap berada di jalur aman, mengingat potensi longsor susulan masih mungkin terjadi akibat kondisi tanah yang jenuh air.
Baca Juga: Status Gunung Semeru Naik ke Level Awas: 300 Warga Mengungsi, Tiga Desa Terdampak Erupsi
Jalur Alternatif Menjadi Pilihan Sementara
Kasat Lantas mengimbau pengendara dari arah Padangsidimpuan menuju Tapanuli Utara maupun sebaliknya untuk memilih jalur alternatif guna menghindari penumpukan kendaraan.
Informasi jalur pengganti disampaikan melalui pos polisi, media sosial resmi Polres Tapanuli Selatan, dan perangkat kecamatan.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan memastikan seluruh instansi terkait bergerak cepat agar akses vital tersebut dapat dibuka kembali dalam waktu secepat mungkin.
Jalinsum merupakan jalur strategis yang menghubungkan aktivitas logistik, transportasi antarkabupaten, hingga akses kesehatan dan pendidikan.
Upaya pembersihan dan normalisasi jalur diperkirakan berlangsung hingga cuaca kembali stabil dan alat berat bekerja maksimal.
Petugas terus berjaga untuk mengantisipasi kemungkinan kondisi darurat di lapangan. (*)
Sumber: mediahub.polri.go.id
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Akses utama Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubungkan Sipirok dengan Tapanuli Utara lumpuh total setelah longsor besar menutup seluruh badan jalan di Desa Marsada, Kecamatan Sipirok, Selasa (25/11/2025).
Longsoran berupa campuran tanah, batu, dan material tebing menimbun jalur tersebut sehingga arus kendaraan tidak dapat melintas sejak dini hari.
Dikutip dari laman mediahub.polri.go.id, peristiwa ini dipicu curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Sipirok sepanjang malam.
Intensitas hujan yang terus meningkat menyebabkan struktur tebing terkikis dan akhirnya runtuh.
Kondisi cuaca juga masih gerimis saat petugas melakukan penanganan, membuat proses pembersihan harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Baca Juga: Hujan Lebat Picu Empat Sungai Meluap di Padang Pariaman: 1.824 Warga Terdampak, Infrastruktur Rusak
Tidak Ada Korban Jiwa, Namun Kemacetan Mengular
Hingga laporan ini diterima, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian tersebut. Meski begitu, penutupan total Jalinsum memicu kemacetan parah.
Antrean panjang kendaraan mengular dari dua arah, baik menuju Sipirok maupun ke arah Tapanuli Utara.
Petugas polisi dan aparat kecamatan bekerja keras untuk memastikan keamanan pengguna jalan yang terjebak.
Kasat Lantas Polres Tapanuli Selatan, Iptu James Sihombing, mengatakan personel telah dikerahkan untuk melakukan pengaturan lalu lintas sekaligus membantu upaya evakuasi material longsor.
“Jalinsum Sipirok–Tapanuli Utara untuk sementara tidak bisa dilalui akibat tertutup material longsor. Kami mengimbau masyarakat untuk sementara waktu mencari jalur alternatif hingga pembersihan selesai dilakukan,” ujar James.
Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian terus melakukan pemantauan intensif di lokasi.
“Sampai saat ini tidak ada korban jiwa. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk percepatan penanganan di lapangan,” katanya.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian 25 November 2025 Bergerak Variatif: Cek Daftar Lengkap Antam, UBS, dan Galeri24
Sumber: mediahub.polri.go.id








