sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan.
Kali ini, muncul usulan agar skema pemberian makan siang gratis di sekolah diubah menjadi bantuan uang tunai yang langsung diberikan kepada orang tua siswa.
Usulan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Charles Honoris.
Dia menilai pemberian uang tunai akan lebih aman dan fleksibel, terutama setelah maraknya kasus keracunan yang menimpa sejumlah penerima MBG di beberapa daerah.
Baca Juga: Arsenal Panik! Odegaard Cedera Bahu Lagi, Terancam Absen Lawan Manchester City
“Orang tua bisa menyiapkan sendiri makan bergizi untuk anak-anaknya. Risiko kontaminasi makanan bisa ditekan,” ujar Charles, Jumat (19/9).
Charles menyoroti lemahnya standar operasional prosedur (SOP) di lapangan.
Menurutnya, proses memasak yang dimulai larut malam hingga makanan disajikan siang hari membuka peluang terjadinya kontaminasi bakteri.
“Ini yang memicu risiko keracunan,” tegasnya kepada wartawan.
Namun, pemerintah menilai pola pemberian makan langsung di sekolah tetap menjadi skema terbaik.
Baca Juga: Prabowo Janjikan Rumah Murah Bersanitasi Baik untuk Milenial dan Gen Z lewat Perpres 79 Tahun 2025
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan, setiap ide sah-sah saja diajukan, tetapi konsep saat ini sudah melewati kajian panjang.
“Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik. Tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap pemerintah dan BGN yang terbaik,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9).
Meski demikian, Prasetyo memastikan pemerintah akan mengevaluasi pelaksanaan program bila ada catatan di lapangan.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan.
Kali ini, muncul usulan agar skema pemberian makan siang gratis di sekolah diubah menjadi bantuan uang tunai yang langsung diberikan kepada orang tua siswa.
Usulan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Charles Honoris.
Dia menilai pemberian uang tunai akan lebih aman dan fleksibel, terutama setelah maraknya kasus keracunan yang menimpa sejumlah penerima MBG di beberapa daerah.
Baca Juga: Arsenal Panik! Odegaard Cedera Bahu Lagi, Terancam Absen Lawan Manchester City
“Orang tua bisa menyiapkan sendiri makan bergizi untuk anak-anaknya. Risiko kontaminasi makanan bisa ditekan,” ujar Charles, Jumat (19/9).
Charles menyoroti lemahnya standar operasional prosedur (SOP) di lapangan.
Menurutnya, proses memasak yang dimulai larut malam hingga makanan disajikan siang hari membuka peluang terjadinya kontaminasi bakteri.
“Ini yang memicu risiko keracunan,” tegasnya kepada wartawan.
Namun, pemerintah menilai pola pemberian makan langsung di sekolah tetap menjadi skema terbaik.
Baca Juga: Prabowo Janjikan Rumah Murah Bersanitasi Baik untuk Milenial dan Gen Z lewat Perpres 79 Tahun 2025
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan, setiap ide sah-sah saja diajukan, tetapi konsep saat ini sudah melewati kajian panjang.
“Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik. Tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap pemerintah dan BGN yang terbaik,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9).
Meski demikian, Prasetyo memastikan pemerintah akan mengevaluasi pelaksanaan program bila ada catatan di lapangan.