
BANYUWANGI – Ratusan Calon Jamaah Haji (CJH) mengikuti pembekalan di gedung Wanita Paramitha Kencana, Banyuwangi, siang kemarin (3/10).
Sebelumnya, mereka memadati lapangan Taman Blambangan untuk menjalani manasik haji. Itu sebagai pemanasan sebelum mereka menjalankan ibadah haji yang sebenarnya beberapa hari mendatang.
Tidak tanggung-tanggung, manasik haji kali ini diikuti hampir seluruh CJH dari seantero Banyuwangi. Rombongan CJH Banyuwangi tahun ini berjumlah 870 orang Mereka terlihat sangat khusyuk mengitari replika Kakbah yang dipasang di tengah lapangan Taman Blambangan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Hosnan mengatakan, manasik haji tersebut merupakan yang terakhir digelar sebelum para CJH berangkat ke Tanah Suci Selasa malam (16/10). “Manasik haji kali ini diikuti 99 persen CJH Banyuwangi,” ujarnya. Menurut Hosnan, tujuan manasik haji tersebut adalah agar seluruh CJH memiliki kemandirian dalam menjalankan ibadah haji.
Selain itu, agar CJH Banyuwangi memperoleh kemabruran. Manasik haji ini juga bertujuan agar seluruh CJH memahami ketentuan yang dilarang dan yang diperbolehkan dalam perjalanan dari Indonesia ke Tanah Suci,” terangnya. Sementara itu, rekor CJH termuda tahun ini dipegang remaja berusia 19 tahun asal Kecamatan Rogojampi, Khotibul Umam.
Usia CJH tertua adalah 92 tahun. Dia adalah Jaidin, asal Kecamatan Sempu. “Jamaah lansia (lanjut usia, Red) sudah disediakan pendamping dari KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji). Itu dilakukan untuk meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan saat pelaksanaan ibadah haji,” pungkas Hosnan.
Sekadar diketahui, para CJH asal Banyuwangi tahun ini akan diberangkatkan dari depan Kantor Pemkab menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada Selasa malam (16/10). Selanjutnya, mereka akan bertolak ke Tanah Suci pada Kamis (18/10). Rombongan CJH Banyuwangi tersebut tergabung dalam kloter (kelompok terbang, Red) 73 dan 74. (radar)