Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Memotret Biota Laut di PLENGKUNG

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

memotretKEINDAHAN Pantai Plengkung sungguh lengkap. Selain gulungan ombak yang disejajarkan dengan ombak Pantai Hawaii, Australia, dan Afrika Selatan, ternyata masih banyak potensi lainnya. Pada saat sedang tidak musim ombak besar, pengunjung bisa melihat keindahan beraneka biota laut yang tersebar di tepi pantai. Khususnya saat air laut sedang surut.

Menyusuri Pantai Plengkung di saat air surut pada pagi hari, kita akan menemukan banyak pemandangan yang jarang terlihat di pantai-pantai lain. Kepiting berlarian di pasir dan batu karang. Terumbu karang yang dihuni aneka biota laut. Ada ganggang laut, bintang laut, udang karang, dan binatang-binatang kecil lainnya. Koleksi biota laut di perairan Plengkung masih sangat lengkap. Maklum, Plengkung masuk dalam kawasan konservasi, sehingga masih terjaga dari jamahan tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab.

Nelayan tidak bisa seenaknya mencari ikan atau biota laut di pantai yang berada di Taman Nasional Alas Purwo,  Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi tersebut. Memotret objek biota laut juga sangat menarik dan cukup mudah. Sebab, pada saat air laut sedang surut, hamparan pantai dengan terumbu karangnya tampak terbuka sejauh 100 meter ke arah laut. Sepanjang garis Pantai Plengkung bisa disusuri untuk mendapatkan objek biota langka yang sulit ditemukan di pantai lain.

Di kawasan Pantai Plengkung, kita bisa menemukan objek-objek bagus untuk dipotret. Ada biota laut, kupu-kupu, burung, dan monyet bergelantungan,” tutur dr Zainal Arifi n, SpOg, saat ditemui sedang menyalurkan hobi fotografi di Pantai Plengkung, beberapa waktu lalu. Hal senada diakui Gerda Sukarno, Manajer Pemasaran Jawa Pos Radar Banyuwangi. Anggota Banyuwangi Photography Club (BPC) itu mengakui cukup tertantang untuk memotret biota laut di perairan Plengkung. Sebab, ada banyak macam biota laut yang masih terjaga kelestariannya.

Saat air surut cukup menguntungkan, karena lebih mudah menjepret binatang-binatang laut di sela-sela batu karang,” katanya. Sembari menenteng kamera, pengunjung juga bisa menikmati sensasi pasir gotri dengan berjalan kaki di sepanjang pantai. Pasir warna kuning berbentuk bulat dengan diameter butiran sekitar 2,5 mm, itu terasa nyaman di telapak kaki tanpa alas. Berminat mengunjunginya? Pengunjung bisa mencapai Taman Nasional Alas Purwo di Kecamatan Purwoharjo, dengan mengendarai kendaraan pribadi.

Jarak dari Kota Banyuwangi hingga pintu masuk taman nasional di daerah Pasaranyar sekitar 65 Kilometer (Km). Selanjutnya menyusuri jalan tanah makadam yang cukup nyaman dilalui menuju Pantai Trianggulasi sekitar 12 Km. Dari Trianggulasi menuju Plengkung hanya sejauh 10 km. Jalan aspal bisa dinikmati hingga kawasan Pantai Pancur. Di sini, pengunjung harus memarkir kendaraan dan berganti dengan mobil khusus yang disediakan pengelola jasa transportasi. Dengan mobil khusus tersebut, pengunjung bisa mengunjungi Pantai Plengkung.(radar)