RadarBanyuwangi.id – Mobil Isuzu Panther yang disopiri Siti Musliha, 60, asal Dusun Krajan, Desa Bedewang, Kecamatan Songgon ditabrak Kereta API (KA) Sritanjung di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 88, Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh pada Minggu (10/11) sekitar pukul 19.30.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan di lintasan tanpa palang pintu itu, Sopir mobil Siti Musliha yang mengendarai mobil sendirian berhasil selamat. Hanya saja, kendaraannya hancur di bagian depan. “Sopir mobil selamat, tapi shock berat,” terang Kanit Lantas Polsek Rogojampi, Iptu Wahid Hasyim.
Kecelakaan ini bermula saat mobil Isuzu Panther dengan nomor polisi N 1886 YE yang disopiri Siti Musliha melaju dari arah barat. Setiba di lintasan KA JPL 88 yang kondisinya sepi dan kurang penerangan, korban ini terus berjalan. “Dari arah selatan melouncur sepur,” terang Sugiati, 69, salah satu saksi mata warga Dusun Lemahbang Kulon, Desa Sukorejo, Kecamatan Singojuruh.
Baca Juga: Truk Muatan 10 Ton Tebu Terguling Setelah Dua Roda Belakangnya Pecah di Glenmore Banyuwangi
Sugiarti yang saat itu naik motor bersama suaminya Syaiful Afandi, 70, kebetulan berada di mobil Isuzu Panther yang disopiri korban. “Di samping mobil Isuzu Panther ada truk yang mengangkut selender (wales), sopir mobil Panther mungkin gak tahu kalau ada sepur akan melintas,” ungkapnya.
Karena jarak yang sudah dekat, lanjut dia, mobil yang disopiri korban itu ditabrak sepur dan sempat terseret sejauh 10 meter. Untngnya, korban berhasil selamat tanpa luka. “Mobilnya hancur di bagian depan,” ungkapnya.
Sugiarti menyampaikan, sebelum kecelakaan sempat berteriak untuk memberitahu korban kaloau ada kereta yang lewat. Tapi, teriakannya tidak terdengar dan mobil tetap melaju pelan. “Kereta tidak membunyikan klakson,” katanya.
Siti Muslihah mengaku tidak tahu kalau saat kejadian ada KA yang akan melintas. Saat kejadian, di lokasi tanpa palang pintu itu sedang sepi. “Saya tidak melihat ada sepur yang akan melintas, dan juga saya tidak mendengar adanya bel kereta,” katanya.
Di lokasi itu, jelas dia, baru dibangun pos JPL 88. Hanya saja, itu belum dioperasikan. Palang pintu yang ada di pos itu, juga masih terbungkus plastik. “Ada truk yang mengakut selender, itu menganggu pendangan,” dalihnya seraya menyebt saat kejadian sedang krang enak badan.(cw2/abi)