KALIPURO – Menjelang pelaksanaan larangan pengoperasian kapal jenis landing craft tank (LCT) di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, sejumlah perusahaan pelayaran memilih memodifikasi kapal LCT ketimbang membeli kapal baru jenis kapal motor penumpang (KMP).
Memodifikasi kapal LCT dipilih karena dinilai lebih ekonomis ketimbang harus membeli kapal baru. Ketua DPC Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Ketapang, Novi Budiyanto menuturkan, saat ini sudah ada beberapa perusahaan pelayaran yang sudah mengajukan gambar desain kapal LCT yang akan dimodifikasi menjadi KMP.
”Iya, beberapa perusahaan memang sudah mengajukan desain kapal,” terang Novi. Menurut Novi, desain kapal LCT yang akan dimodifikasi menjadi KMP tersebut masih dalam proses pengajuan. Hanya saja, pengajuan desain modifikasi itu baru sebatas usul dari pimpinan cabang.
”Kalau desain tidak diterima, berarti memang harus ganti KMP. Begitu juga kapal jenis LCT yang memang tidak layak dimodifikasi, otomatis harus ganti KMP,” tambahnya. Hingga saat ini, ungkap Novi, pihaknya belum mendapat laporan apakah ada yang menjual kapal jenis LCT dan menggantinya dengan kapal jenis KMP.
”Kalau LCT dijual apa-tidaknya masih belum ada laporan untuk itu kepada kami. Info yang kita terima, beberapa perusahaan mengajukan desain modifikasi kepada induk perusahaannya” tutur Novi. Dalam waktu dekat Gapasadap Ketapang akan mengadakan rapat dengan pihak ASDP Ketapang untuk membahas persiapan terkait larangan kapal LCT beroperasi mulai 9 Agustus 2015 mendatang.
”Rencana kita akan rapat besok (hari ini) pukul 09.00 dengan ASDP. Lebih jelasnya persiapan apa saja yang akan dilakukan, tunggu selesai rapat besok (hari ini)” pungkas Novi. (radar)
