Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk saat Salat Asar, 1 Santri Tewas, 101 Selamat

musala-ponpes-al-khoziny-sidoarjo-ambruk-saat-salat-asar,-1-santri-tewas,-101-selamat
Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk saat Salat Asar, 1 Santri Tewas, 101 Selamat

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Tragedi memilukan terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Sebuah bangunan tiga lantai yang mencakup musala ambruk saat ratusan santri tengah melaksanakan salat Asar berjamaah, Senin (29/9) sore sekitar pukul 15.35 WIB.

Tim SAR gabungan yang diterjunkan berhasil mengevakuasi 8 orang santri selamat dari reruntuhan. Sementara 91 orang berhasil menyelamatkan diri secara mandiri.

Namun, satu santri bernama Maulana Affan Ibrahimafic (15) asal Surabaya, dinyatakan meninggal dunia.

“Hingga Selasa (30/9) dini hari, total ada 102 orang santri berhasil dievakuasi, 1 meninggal dunia, 101 selamat. Proses evakuasi masih berlanjut,” ujar Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit, Selasa (30/9).

Evakuasi berlangsung dramatis. Korban pertama ditemukan selamat pada pukul 18.01 WIB, disusul korban berikutnya hingga pukul 01.58 WIB dini hari.

Semua korban yang selamat langsung dilarikan ke RSUD Notopuro, RS Delta Surya, dan RSI Siti Hajar untuk mendapatkan perawatan.

BNPB: 38 Santri Masih dalam Pencarian

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi laporan dari Basarnas bahwa masih ada 38 santri yang belum ditemukan.

Ratusan personel SAR gabungan, termasuk Damkar Surabaya dengan Unit Heavy Duty Rescue (HDR), dikerahkan.

Peralatan canggih seperti First Camera digunakan untuk mendeteksi korban di bawah puing.

“Kami masih melakukan pencarian 38 orang santri berdasarkan laporan terbaru,” kata Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dodi Yuleova.

Keluarga Korban Berdatangan

Sejak malam hingga dini hari, keluarga korban terus berdatangan ke lokasi. Mereka berharap mendapat kabar tentang anak atau kerabatnya.

Polda Jatim bahkan mendirikan posko ante mortem untuk mendata korban hilang maupun luka.

Sementara itu, suasana di sekitar Ponpes Al Khoziny masih dipenuhi tangis keluarga korban.


Page 2


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Tragedi memilukan terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Sebuah bangunan tiga lantai yang mencakup musala ambruk saat ratusan santri tengah melaksanakan salat Asar berjamaah, Senin (29/9) sore sekitar pukul 15.35 WIB.

Tim SAR gabungan yang diterjunkan berhasil mengevakuasi 8 orang santri selamat dari reruntuhan. Sementara 91 orang berhasil menyelamatkan diri secara mandiri.

Namun, satu santri bernama Maulana Affan Ibrahimafic (15) asal Surabaya, dinyatakan meninggal dunia.

“Hingga Selasa (30/9) dini hari, total ada 102 orang santri berhasil dievakuasi, 1 meninggal dunia, 101 selamat. Proses evakuasi masih berlanjut,” ujar Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit, Selasa (30/9).

Evakuasi berlangsung dramatis. Korban pertama ditemukan selamat pada pukul 18.01 WIB, disusul korban berikutnya hingga pukul 01.58 WIB dini hari.

Semua korban yang selamat langsung dilarikan ke RSUD Notopuro, RS Delta Surya, dan RSI Siti Hajar untuk mendapatkan perawatan.

BNPB: 38 Santri Masih dalam Pencarian

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi laporan dari Basarnas bahwa masih ada 38 santri yang belum ditemukan.

Ratusan personel SAR gabungan, termasuk Damkar Surabaya dengan Unit Heavy Duty Rescue (HDR), dikerahkan.

Peralatan canggih seperti First Camera digunakan untuk mendeteksi korban di bawah puing.

“Kami masih melakukan pencarian 38 orang santri berdasarkan laporan terbaru,” kata Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dodi Yuleova.

Keluarga Korban Berdatangan

Sejak malam hingga dini hari, keluarga korban terus berdatangan ke lokasi. Mereka berharap mendapat kabar tentang anak atau kerabatnya.

Polda Jatim bahkan mendirikan posko ante mortem untuk mendata korban hilang maupun luka.

Sementara itu, suasana di sekitar Ponpes Al Khoziny masih dipenuhi tangis keluarga korban.