
ISTIMEWA
KORBAN KEBAKARAN – Peti jenazah Sri Wahyuni (35), korban kebakaran sebuah hotel di Turki, dipulangkan ke Tanah Air, Selasa (4/2/2025). Korban merupakan warga Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Pemulangan jenazah Sri Wahyuni (35), pekerja migran atau TKW yang menjadi korban kebakaran hotel di Istanbul, Turki pada 18 Januari 2025 dibiayai secara pribadi oleh keluarga korban.
Keluarga harus mengeluarkan yang puluhan juta rupiah agar jenazah Sri Wahyuni bisa tiba di tanah kelahirannya di Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi.
Jenazah Sri Wahyuni baru dipulangkan lebih dari dua pekan pascakejadian kebakaran.
Koordinator Advokasi Garda BMI Banyuwangi Topan Hadi Sucipto menjelaskan, keluarga korban mengeluarkan uang sekitar Rp 57 juta untuk biaya pemulangan korban.
Baca juga: KPU akan Tetapkan Ipuk-Mujiono sebagai Bupati-Wakil Bupati Banyuwangi Terpilih pada 6 Februari 2025
Uang itu digunakan untuk biaya pemulangan jenazah korban via peberbangan dari Turki ke Bandara Soekarno-Hatta di Tanggerang, Banten.
Sementara pemulangan jenazah dari bandara ke rumah duka difasilitasi pemerintah. Jenazah dinaikkan ambulans dari Jakarta Selasa (4/2/2025) malam.
“Untuk pemulangan, pemerintah tidak bisa membantu. Akhirnya keluarga yang membiayai dan mengeluarkan uang senilai Rp 57 juta,” kata pria yang akrab disapa Krishna itu, Rabu (5/2/2025).
Jenazah korban diperkirakan akan tiba di Banyuwangi pada siang ini. Pihak keluarga telah menunggu kedatangannya di rumah duka.
Koordinator P4MI Banyuwangi Fery Meryanto membenarkan informasi tersebut. Ia menyebut, Sri Wahyuni merupakan pekerja migran yang bekerja di Tukri secara unprosedural.
“Kalau untuk penerbnagan jenazah dari Turki ke Indonesia, itu betul keluarga yang membiayai,” katanya.
Salah satu faktor yang membuat pihak keluarga harus membiayai secara pribadi kepulangan jenazah, yakni karena pemilik hotel yang terbakar masih terjerat proses hukum. Sehingga, ia belum bisa dimintai pertanggungjawaban untuk memulangkan korban.
“Akhirnya keluarga memutuskan membiayai secara pribadi,” terang Fery.
Diberitakan sebelumnya, pekerja migran asal Kabupaten Banyuwangi yang menjadi korban kebakaran hotel di Istanbul, Turki pada 18 Januari lalu, dipulangkan ke kampung halaman.
Baca juga: Identitas 2 Kru Pesawat Latih yang Mendarat Darurat di Perairan Banyuwangi, Ada Seorang Taruna
Page 2
Tayang: Rabu, 5 Februari 2025 13:49 WIB

ISTIMEWA
KORBAN KEBAKARAN – Peti jenazah Sri Wahyuni (35), korban kebakaran sebuah hotel di Turki, dipulangkan ke Tanah Air, Selasa (4/2/2025). Korban merupakan warga Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.
Jenazah korban atas nama Sri Wahyuni (35) itu saat ini sedang dalam perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta menuju Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi.
Koordinator Advokasi Garda BMI Banyuwangi Topan Hadi Sucipto menjelaskan, korban dipulangkan setelah lebih dari dua pekan menjadi korban kebakaran.
Sri Wahyuni, terang dia, adalah pekerja migran yang sudah bekerja di hotel tempat kebakaran sejak Agustus 2024 atau sekitar 5 bulan.
“Jenazah dipulangkan kemarin dari Turki dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 18.00 WIB. Kemudian, difasilitasi oleh ambulans BP3MI Banten untuk dibawa ke Banyuwangi,” kata pria yang akrab disapa Krishna.
Menurut Krishna, informasi soal meninggalnya korban pertama kali diketahui oleh adik kandungnya yang bekerja di Taiwan pada hari kejadian hotel terbakar.
Saat itu, sang adik mendapat kabar dari seseorang yang mengaku berasal dari KJRI Istanbul. Adik korban sempat diperlihatkan jenazah Sri Wahyuni oleh pihak KJRI melalui panggilan video untuk memastikan bahwa kebenaran identitas korban.
Krishna menjelaskan, korban meninggalkan seorang suami dan tiga orang anak. Semuanya tinggal di kampung halaman di Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo.
Selama bekerja di Turki, menurut informasi yang diterima Garda BMI Banyuwangi dari pihak keluarga, Sri Wahyuni tinggal di mes yang ada di hotel.
Saat kebakaran terjadi, ia diduga tak bisa menyelamatkan diri hingga meninggal dunia.