Banyuwangi, Jurnalnews.com – Tepat momemtum memperingati Nuzulul Qur’an 17 Ramadhan atau Senin (17/03/25) OJK Jember gandeng Yayasan Aura Lentera Indonesia menggelar acara bersama penyandang disabilitas di acara ngerandu buko pantai boom yang didukung Pemkab Banyuwangi dan PPI Boom Marina.
Acara yang berlangsung dengan penuh syahdu dengan panorama layaknya pinggir pantai eropa ini untuk meningkatkan pemahaman agama dan literasi keuangan syariahbagi penyandang disabilitas dan memberikan semangat dalam menjalani ibadah selama bulan Ramadhan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember mengajak sahabat difabel untuk waspada terhadap pinjaman online (pinjol) ilegal. Sahabat difabel diminta cermat dalam memilih layanan keuangan dan agar tidak mudah tergiur dengan kemudahan yang dijanjikan.
Hal itu disampaikan Kepala OJK Jember, Muhammad Mufid,Kepala Cabang Otoritas Jasa Keuangan Jember.
“Saat ini banyak yang menawarkan pinjaman online dengan cara yang sangat mudah sekali. Padahal, tanpa kita sadari mereka itu ilegal dan memberatkan konsumen. Pinjaman ilegal itu sangat tidak menguntungkan peminjam, kalau sudah terjerat jadi beban, dan tidak selesai-selesai. Ini harus kita hindari,” terang Hardi di hadapan 100 sahabat difabel.
Hardi pun menjelaskan, OJK saat ini tengah mengupayakan pinjaman yang legal dan lebih mudah diakses warga. “Tengah diupayakan. Intinya, jangan gampang ikut pinjaman online. Kalau ragu apakah ilegal atau tidak silakan tanyakan kami, kami punya layanan khusus kesetaraan,” kata Hardi.
“Saya juga berharap semua sahabat difabel memiliki tabungan di bank. Sehingga, terbiasa berhubungan dan melakukan traksaski keuangan secara resmi di bank,” ujar Hardi.
Dalam kesempatan itu, juga diserahkan secara simbolis pemberian donasi kepada sahabat difabel Banyuwangi, yang diterima oleh ketua Yayasan Aura Lentera Indonesia, Nurhadi Windoyo.
Sementara itu, pesan bupati melalui Asisten Sekda Drs.Dwi Yanto,MM mengatakan Literasi keuangan semacam ini sangat penting untuk menghindarkan kerugian pada warga kita. Namun, di satu sisi ini juga menjadi pesan bagi kita semua bagaimana menyediakan layanan keuangan legal namun mudah diakses warga, khususnya para sahabat difabel. Perlu ada cara baru atau inovasi dari perbankan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan bertransaksi hanya melalui lembaga keuangan formal.
Ditambahkan mantan Plt Dinas Pendidikan dan Perhubungan ini agar OJK punya agenda donasi pengadakan Al-Qur’an Braille sekaligus TOT untuk jadi guru ngaji yang sebarannya meliputi 25 kecamatan.
Dalam kesempatan tersebut usai ada edukasi keuangan Syariah oleh analis senior OJK, Kacab Bank Syariah Indonesia kota dan PNM yang aktivitas Mekar, sambil nunggu waktu sirene berbuka ada pembacaan Al-Qur’an oleh kaum Tuna netra dan Tunarungu dengan JBI Nabilla dipimpin Kepala Sekolah Al-Qur’an Braille Ust. Nurul Imam, S.Pdi.
Setelah berbuka dengan kurma dan air mineral, sholat Maghrib, peserta lewat voucher menikmati makanan dan minuman lapak UMKM yang dikoordinir Tarhami. Mereka pulang dengan bahagia usai silaturahim dan bawa sembako songsong lebaran.
(Q’Nin/AWN/JN)