Rabu, 01 Oktober 2025 – 16:29
TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku pada 1–4 Oktober 2025. Tinggi gelombang diperkirakan mencapai 2,5–4 meter di sejumlah perairan, termasuk perairan Bumi Blambangan.
Hal tersebut, dipicu oleh fenomena pasang maksimum air laut yang berpotensi menimbulkan dampak pada transportasi laut, kegiatan bongkar muat di pelabuhan, hingga aktivitas petani garam dan perikanan darat di kawasan pesisir.
BMKG mengimbau masyarakat pesisir serta kapal-kapal yang beraktivitas di perairan terdampak, untuk mempertimbangkan kondisi tersebut sebelum melaut. Warga juga diminta selalu memperbarui informasi cuaca dan gelombang laut dari kanal resmi BMKG.
Kepala Dinas Perikanan (Disperikan) Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, mengatakan bahwa nelayan di wilayah pesisir sebenarnya sudah cukup memahami risiko gelombang tinggi. Khususnya bagi mereka yang menggunakan kapal kecil dengan bobot di bawah 10 Gross Tonage (GT).
“Sebagian besar nelayan sudah menunda aktivitas melaut. Tapi memang ada juga yang tetap berlayar demi memenuhi kebutuhan ekonomi. Kami mengimbau agar keselamatan tetap diutamakan,” kata Suryono, sapaan akrab Suryono Bintang Samudra, Rabu (1/10/2025).
Suryono menegaskan, keselamatan nelayan harus menjadi prioritas utama. Kapal yang tetap melaut di tengah cuaca ekstrem diminta melengkapi diri dengan perlengkapan keselamatan, seperti pelampung dan life jacket. Selain itu, kondisi kapal yang prima juga menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan.
Menurut orang nomor wahid di Disperikan Banyuwangi itu, cuaca buruk bukan hanya berbahaya bagi keselamatan, tapi juga bisa menimbulkan kerugian ekonomi. Ombak tinggi dapat merusak kapal dan alat tangkap, serta membuat hasil tangkapan menurun drastis.
“Musim seperti ini memang penuh tantangan, jadi jangan ambil risiko yang dapat mengancam nyawa,” ujarnya.
Untuk melindungi nelayan, pemerintah daerah tidak hanya memberikan imbauan, tetapi juga menyediakan dukungan berupa fasilitas pelelangan ikan hingga asuransi keselamatan nelayan.
“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap nelayan tetap terlindungi dan bisa bekerja dengan aman,” tutup Suryono. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
Editor | : Imadudin Muhammad |