Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Orang Tua di Banyuwangi Diajak Peka Terhadap Tumbuh Kembang Anak – TIMES Banyuwangi

orang-tua-di-banyuwangi-diajak-peka-terhadap-tumbuh-kembang-anak-–-times-banyuwangi
Orang Tua di Banyuwangi Diajak Peka Terhadap Tumbuh Kembang Anak – TIMES Banyuwangi

TIMES BANYUWANGI – Tawa bocah cilik menghiasi Pendopo Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Sabtu (9/8/2025). Ada yang asyik bermain engklek, ada yang bercerita, dan ada pula yang sibuk menggambar. Dari kejauhan, beberapa psikolog mengamati dengan cermat setiap gerakan dan interaksi mereka.

Ya, suasana riang itu adalah bagian dari acara seminar parenting dan play date bertajuk “Orang Tua Bijak: Peka Terhadap Anak, Hindari Self Diagnosa Psikologi Tanpa Bimbingan Ahli”, yang digeber oleh Himpunan Psikologi Indonesia Sekaresidenan Besuki dan Lumajang (HIMPSI Sekarkidjang).

Kegiatan yang diikuti oleh 60 anak usia 3 hingga 7 tahun ini, dikemas apik dengan para orang tua yang mengikuti seminar diberi wawasan oleh dua narasumber psikolog profesional, yakni Andhika Chandra Ajie, M.Psi., Psikolog., dan Ratna Azkia Rakhmandari, M.Psi., Psikolog.

Keduanya membagikan wawasan seputar pentingnya memahami fase tumbuh kembang anak dan risiko self diagnosis, yakni menilai kondisi anak tanpa bimbingan profesional.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen bersama dalam melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, sekaligus memastikan mereka tumbuh di lingkungan yang aman dan sehat.

“Sebagai mitra strategis, kami memberikan apresiasi kepada HIMPSI Sekarkidjang atas perannya dalam menjaga kesehatan mental anak melalui pendampingan dan perlindungan psikologis,” kata Henik, Sabtu (9/8/2025).

Ketua HIMPSI Sekarkidjang, Artiantyo Wirjo Utomo, S.Psi, M.M., menegaskan bahwa perhatian terhadap anak tidak hanya mencakup kesehatan fisik, tetapi juga mental dan emosinya.

Menurut Artiantyo, anak yang sehat secara mental, akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, tangguh, dan memiliki empati.

“Kami berupaya terus hadir di tengah masyarakat untuk mendampingi anak dan orang tua lewat konseling, edukasi pengasuhan dan berbagai layanan psikologi lainnya. Karena masa depan bangsa ada di tangan anak-anak kita hari ini, mari kita jaga bersama dengan cinta, ilmu, dan kolaborasi,” ujarnya.

Koordinator HIMPSI Sekarkidjang Banyuwangi, Dhea Dana Mariska, S.Psi., M.Psi., Psikolog, menjelaskan bahwa kegiatan yang juga sebagai momen peringatan hari anak nasional ini, dirancang untuk memberikan layanan edukasi sekaligus observasi fase pertumbuhan anak.

“Kegiatan ini sepenuhnya gratis. Para orang tua diberi edukasi terkait bijak dalam melihat perkembangan anak. Kadang-kadang kan ada yang self diagnosis nih, mengira anaknya autis padahal itu belum tentu dan harus ada observasi tumbuh kembang terlebih dahulu,” jelasnya.

Dhea mengatakan, kegiatan ini melibatkan 7 psikolog dengan 24 asisten psikolog yang tergabung dalam HIMPSI Sekarkidjang. Mereka bertugas mendampingi sekaligus melakukan observasi langsung terhadap anak-anak melalui berbagai aktivitas permainan.

“Sementara orang tua mengikuti seminar, anak-anak kami ajak bermain sambil kami amati. Kemudian, hasilnya kami sampaikan ke orang tuanya. Misal ditemukan indikasi keterlambatan (tumbuh kembang), akan kami rekomendasikan asesmen lanjutan,” terangnya.

Sementara itu, salah satu orang tua peserta, Elok Rosyidah, mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Menurutnya, seminar tersebut sangat penting bagi orang tua seperti dirinya, terutama di tengah maraknya informasi seputar parenting yang mudah diakses melalui media sosial.

“Kadang, karena terlalu banyak informasi, apalagi di media sosial, orang tua jadi tergoda untuk melakukan diagnosa sendiri terhadap anaknya, padahal itu berisiko. Kegiatan seperti ini membantu meluruskan bahwa penilaian kondisi anak sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional,” tuturnya.

Elok berharap, kegiatan serupa dapat terus diadakan sebagai upaya meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pendampingan ahli dalam mendukung fase bertumbuh anak, sekaligus menjadi ruang berbagi ilmu dan pengalaman antarorang tua di Bumi Blambangan.

Dengan semangat kolaborasi antara psikolog, pemerintah daerah, dan masyarakat, kepedulian pada tahap perkembangan anak bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata demi mencetak generasi masa depan yang sehat, bahagia, dan berdaya. (*)

Pewarta : Muhamad Ikromil Aufa
Editor : Wahyu Nurdiyanto