Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pabrik Sekam Kelapa Sukowidi Banyuwangi Terbakar, 200 Kubik Kokopit Terbakar dan Tiga Kapal Fiber Bekas Meleleh: 3 Petugas Damkar Pingsan

pabrik-sekam-kelapa-sukowidi-banyuwangi-terbakar,-200-kubik-kokopit-terbakar-dan-tiga-kapal-fiber-bekas-meleleh:-3-petugas-damkar-pingsan
Pabrik Sekam Kelapa Sukowidi Banyuwangi Terbakar, 200 Kubik Kokopit Terbakar dan Tiga Kapal Fiber Bekas Meleleh: 3 Petugas Damkar Pingsan

Radarbanyuwangi.id – Kebakaran hebat melanda pabrik pengolahan sabut kelapa (kokopit) PT Haka Artha Cipta Unggul yang berlokasi di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kalipuro, Minggu siang  (1/9). Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi harus mengerahkan sembilan kendaraan dan puluhan petugas untuk menjinakkan api. Karena kelelahan, tiga petugas Damkarmat sempat pingsan.

Insiden kebakaran kali pertama diketahui oleh sekuriti pabrik pukul 11.30. Api sudah membakar tumpukan kokopit yang berada di bagian belakang pabrik tua yang dulunya memproduksi kapal fiber tersebut. Petugas keamanan kemudian menghubungi Damkarmat Banyuwangi karena merasa kewalahan menjinakkan si jago merah.

Sekitar pukul 12.00, enam unit mobil Damkar dari Markas Komando Banyuwangi tiba ke lokasi. Api terus berkobar membakar isi pabrik. Ditambah lagi material kokopit yang mudah terbakar, membuat api semakin membesar. 

”Api berasal dari luar area pabrik, tepatnya dari timur pagar. Selama ini memang sering ada orang membakar rumput di sana,” ujar Tolib, Koordinator Produksi PT Haka.

Mantan kepala sekuriti di pabrik sabut kelapa itu menceritakan, angin kencang dan cuaca panas membuat kebakaran cepat meluas. Di belakang pabrik, ada sekitar 4.000 kubik kokopit siap jual.

Yang terbakar adalah kokopit kualitas A2 yang sebenarnya sudah akan dibeli pengusaha asal Lamongan untuk diekspor. ”Kami biasanya ekspor ke China atau Eropa. Terkadang kami jual di pasar lokal kalau ada yang membeli,” imbuh pria asal Sidoarjo itu.

Baca Juga: KPU Banyuwangi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kesehatan 2 Paslon Pilkada Banyuwangi 2024 dari RS Saiful Anwar Malang

fre-Kebakaran-Image-2024-09-01-at-160419

SEMPROTKAN AIR: Petugas Damkarmat memadamkan api yang membakar sekam milik PT Haka Artha Cipta Unggul di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kalipuro, Minggu (1/9). (Fredy)

Baca Juga: Miliki Modal Kuat, Laba BRI Layak Dibagi Dalam Bentuk Dividen

Kebakaran kemarin menjadi yang terbesar ketiga selama pabrik itu berdiri. Yang pertama terjadi saat pabrik itu masih bernama Hardboard Seranite Banyuwangi dan memproduksi kapal fiber.

Kebakaran kedua terjadi setelah pabrik mengelola sabut kelapa. Pada kebakaran kemarin, tak hanya kokopit yang terbakar. Ada tiga kapal fiber bekas yang ikut meleleh karena kebakaran.

”Saya tidak bisa menaksir, tapi yang terbakar sekitar 200 kubik. Harga per kubik kokopit saat ini sekitar Rp 70 ribu. Tiga kapal yang terbakar itu tidak ada mesinnya. Hanya bodinya saja,” ungkap Tolib.

Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Damkarmat Banyuwangi Salam Bikwanto turun langsung ke area kebakaran untuk memadamkan api.


Page 2

Dia mengatakan, api sudah membesar saat petugas datang. Di sisi utara, api terus membesar dan nyaris menyambar mes milik pabrik.

Tiga petugas Damkarmat langsung masuk dan berupaya memadamkan api. Ketiganya berhasil membuat api tak melebar.  

Namun, ketiga petugas tersebut pingsan karena terlalu lama menghirup asap sabut kelapa yang terbakar. ”Kami langsung masukkan ke dalam ambulans. Kami tidak punya alat pernapasan bertekanan udara atau SCBA. Saat memadamkan api, petugas hanya memakai masker,” kata Salam.

Awalnya, Damkarmat hanya membawa enam kendaraan saja. Namun rupanya armada tersebut tidak mampu mengatasi hebatnya api yang membakar sabut-sabut kelapa. Damkarmat harus mendatangkan kendaraan dari Pos Srono, Genteng, dan Bangorejo untuk membantu proses pemadaman.

Baca Juga: Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia (KKI) Banyuwangi Gelar Lomba Nyanyi Perjuangan, Memeriahkan HUT Ke-79 RI

fre-Kebakaran-Image-2024-09-01-at-160419

MELELEH: Tiga kapal fiber ikut terbakar dalam peristiwa kebakaran di PT Haka Artha Cipta Unggul, Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kalipuro, Minggu (1/9). (Ramada Kusuma)

Baca Juga: Smadatara Banyuwangi Gelar Pelatihan Jurnalistik: Diperuntukkan Bagi Pengurus Organisasi Digital

”Kami juga menggunakan mobil bajul. Selama ini jarang dipakai karena umurnya sudah tua, tapi tekanan air dari mobil bajul masih kuat,” imbuh Salam.

Ada 28 petugas Damkarmat yang diterjunkan untuk menjinakkan si jago merah. ”Lokasi yang terdampak sekitar 5 hektare. Kami masih terus berupaya memadamkan api di bawah sekam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tapi kerugiannya cukup besar karena juga mengenai tiga kapal fiber,” tandas Salam. (fre/aif/c1)


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Kebakaran hebat melanda pabrik pengolahan sabut kelapa (kokopit) PT Haka Artha Cipta Unggul yang berlokasi di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kalipuro, Minggu siang  (1/9). Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi harus mengerahkan sembilan kendaraan dan puluhan petugas untuk menjinakkan api. Karena kelelahan, tiga petugas Damkarmat sempat pingsan.

Insiden kebakaran kali pertama diketahui oleh sekuriti pabrik pukul 11.30. Api sudah membakar tumpukan kokopit yang berada di bagian belakang pabrik tua yang dulunya memproduksi kapal fiber tersebut. Petugas keamanan kemudian menghubungi Damkarmat Banyuwangi karena merasa kewalahan menjinakkan si jago merah.

Sekitar pukul 12.00, enam unit mobil Damkar dari Markas Komando Banyuwangi tiba ke lokasi. Api terus berkobar membakar isi pabrik. Ditambah lagi material kokopit yang mudah terbakar, membuat api semakin membesar. 

”Api berasal dari luar area pabrik, tepatnya dari timur pagar. Selama ini memang sering ada orang membakar rumput di sana,” ujar Tolib, Koordinator Produksi PT Haka.

Mantan kepala sekuriti di pabrik sabut kelapa itu menceritakan, angin kencang dan cuaca panas membuat kebakaran cepat meluas. Di belakang pabrik, ada sekitar 4.000 kubik kokopit siap jual.

Yang terbakar adalah kokopit kualitas A2 yang sebenarnya sudah akan dibeli pengusaha asal Lamongan untuk diekspor. ”Kami biasanya ekspor ke China atau Eropa. Terkadang kami jual di pasar lokal kalau ada yang membeli,” imbuh pria asal Sidoarjo itu.

Baca Juga: KPU Banyuwangi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kesehatan 2 Paslon Pilkada Banyuwangi 2024 dari RS Saiful Anwar Malang

fre-Kebakaran-Image-2024-09-01-at-160419

SEMPROTKAN AIR: Petugas Damkarmat memadamkan api yang membakar sekam milik PT Haka Artha Cipta Unggul di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kalipuro, Minggu (1/9). (Fredy)

Baca Juga: Miliki Modal Kuat, Laba BRI Layak Dibagi Dalam Bentuk Dividen

Kebakaran kemarin menjadi yang terbesar ketiga selama pabrik itu berdiri. Yang pertama terjadi saat pabrik itu masih bernama Hardboard Seranite Banyuwangi dan memproduksi kapal fiber.

Kebakaran kedua terjadi setelah pabrik mengelola sabut kelapa. Pada kebakaran kemarin, tak hanya kokopit yang terbakar. Ada tiga kapal fiber bekas yang ikut meleleh karena kebakaran.

”Saya tidak bisa menaksir, tapi yang terbakar sekitar 200 kubik. Harga per kubik kokopit saat ini sekitar Rp 70 ribu. Tiga kapal yang terbakar itu tidak ada mesinnya. Hanya bodinya saja,” ungkap Tolib.

Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Damkarmat Banyuwangi Salam Bikwanto turun langsung ke area kebakaran untuk memadamkan api.