RADARBANYUWANGI.ID – Kepindahan Megawati Hangestri Pertiwi ke klub Turki, Manisa BBSK, mendadak jadi perbincangan hangat di kalangan pecinta voli Indonesia.
Maklum, sang Megatron resmi mencatat sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang bakal berkompetisi di liga voli putri Turki. Sebuah lompatan karier setelah tampil gemilang di Liga Voli Korea Selatan.
Namun, di balik kabar bahagia itu, bisik-bisik tak sedap pun muncul. Benarkah ada pihak yang merasa tersingkir gara-gara perekrutan Megawati?
Sejumlah forum penggemar voli Turki memang sempat menyinggung satu hal. Yakni slot pemain asing di liga kasta kedua (Kadinlar 1. Ligi) terbilang terbatas.
Kehadiran Megawati otomatis membuat beberapa pemain lokal harus rela bersaing lebih ketat untuk mendapat tempat di line-up utama.
Belum lagi, rumor soal besaran gaji Megatron yang kabarnya bisa menembus Rp3–4 miliar per musim ikut memancing rasa heran pemain senior Turki.
Pasalnya, beberapa bintang lokal yang bertahun-tahun membela klub divisi menengah justru digaji lebih rendah.
Tapi, gosip tetaplah gosip. Sampai saat ini, belum ada satu pun pernyataan resmi dari manajer klub lawan atau pemain lokal yang terang-terangan menolak atau merasa dirugikan.
Baca Juga: Resmi Gabung Klub Turki Manisa BBSK, Gaji Megawati Bikin Melongo! Setara Ratusan Unit Yamaha Nmax
Sebaliknya, banyak analis justru melihat langkah Manisa BBSK mendatangkan Megawati sebagai strategi cerdas.
Sebagai tim promosi yang baru lolos ke kasta kedua, Manisa BBSK butuh pemain bintang untuk mendongkrak reputasi, tiket penonton, hingga potensi sponsor.
Nama Megawati jelas punya nilai jual. Di Korea, ia terbukti mampu bersaing di liga yang super ketat, bahkan mencatat rekor top spike rate dan masuk skuad All-Star.
Pengalaman itu diharapkan bisa menular ke atmosfer Manisa BBSK yang berjuang promosi ke Sultanlar Ligi, kasta tertinggi voli putri Turki.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Kepindahan Megawati Hangestri Pertiwi ke klub Turki, Manisa BBSK, mendadak jadi perbincangan hangat di kalangan pecinta voli Indonesia.
Maklum, sang Megatron resmi mencatat sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang bakal berkompetisi di liga voli putri Turki. Sebuah lompatan karier setelah tampil gemilang di Liga Voli Korea Selatan.
Namun, di balik kabar bahagia itu, bisik-bisik tak sedap pun muncul. Benarkah ada pihak yang merasa tersingkir gara-gara perekrutan Megawati?
Sejumlah forum penggemar voli Turki memang sempat menyinggung satu hal. Yakni slot pemain asing di liga kasta kedua (Kadinlar 1. Ligi) terbilang terbatas.
Kehadiran Megawati otomatis membuat beberapa pemain lokal harus rela bersaing lebih ketat untuk mendapat tempat di line-up utama.
Belum lagi, rumor soal besaran gaji Megatron yang kabarnya bisa menembus Rp3–4 miliar per musim ikut memancing rasa heran pemain senior Turki.
Pasalnya, beberapa bintang lokal yang bertahun-tahun membela klub divisi menengah justru digaji lebih rendah.
Tapi, gosip tetaplah gosip. Sampai saat ini, belum ada satu pun pernyataan resmi dari manajer klub lawan atau pemain lokal yang terang-terangan menolak atau merasa dirugikan.
Baca Juga: Resmi Gabung Klub Turki Manisa BBSK, Gaji Megawati Bikin Melongo! Setara Ratusan Unit Yamaha Nmax
Sebaliknya, banyak analis justru melihat langkah Manisa BBSK mendatangkan Megawati sebagai strategi cerdas.
Sebagai tim promosi yang baru lolos ke kasta kedua, Manisa BBSK butuh pemain bintang untuk mendongkrak reputasi, tiket penonton, hingga potensi sponsor.
Nama Megawati jelas punya nilai jual. Di Korea, ia terbukti mampu bersaing di liga yang super ketat, bahkan mencatat rekor top spike rate dan masuk skuad All-Star.
Pengalaman itu diharapkan bisa menular ke atmosfer Manisa BBSK yang berjuang promosi ke Sultanlar Ligi, kasta tertinggi voli putri Turki.