RadarBanyuwangi.id – Kasus dugaan kekerasan seksual hingga meninggal dunia dengan korban, DC, bocah 7 tahun asal Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, mulai ada titik temu.
Untuk memastikan lagi, Ditreskrimum Polda Jatim kembali minta keterangan pada kedua orang tua korban, SA, 32, dan A, 35, pada Minggu (24/11) dan Senin (25/11).
Hal itu disampaikan pengacara keluarga bocah yang meninggal pada Rabu (13/11), Dr Charisma Adilaga Sugiyanto, SH MKn.
Baca Juga: Keluarga Dibantu Warga Menggelar Doa Bersama dan Tahlilan untuk Tujuh Hari Korban Rudapaksa di Kalibaru Banyuwangi,dan Siti Mimpi Bertemu DC
“Ada dua kali pemeriksaan lagi. pertama oleh Ditreskrimum Polda Jatim (Minggu), kedua oleh penyidik Polresta Banyuwangi,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng, Selasa (26/11).
Menurut Rama, sapaan Dr Charisma Adilaga Sugiyanto, pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian pada kliennya itu, dilakukan untuk melengkapi alat bukti guna membongkar kasus kematian bocah malang itu. Pemeriksaan awal yang dilakukan pada Minggu (17/11), dianggap belum cukup.
“Karena waktu itu masih kurang sehat dianggap belum cukup. Oleh karena itu dilakukan pemeriksaan lagi,” terangnya.
Baca Juga: 27 Saksi Sudah Periksa, Pelaku Rudapaksa Bocah Tujuh Tahun di Kalibaru Masih Bersaput Misteri
Rama menyebut, dari rentetan dan penyelidikan pihak kepolisian itu, saat ini kasus tersebut sudah mulai mengerucut. Menurutnya, potensi pelaku berasal dari orang terdekat korban juga terbuka.
“Potensi bisa orang terdekat, itu bisa orang sekitar rumahnya, teman dekatnya (orang tua) atau bahkan famili. Tapi itu kewenangan Polresta Banyuwangi yang menyampaikan,” cetusnya seraya mengungkap kondisi keluarga korban sudah sehat seperti sedia kala.
Baca Juga: Orang Tua DC Optimistis Pelaku Rudapaksa di Kalibaru Bisa Ditangkap
Seperti diberitakan harian ini sebelumnya nasib nahas menimpa bocah perempuan berinisial DC, 7, asal Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru.
Anak ini ditemukan tak bernyawa dengan kondisi separo telanjang di kebun sengon yang tidak jauh dari rumahnya, Rabu (13/11).
Bocah kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) itu diduga menjadi korban rudapaksa. Saat ini, pelaku masih diburu oleh anggota Polsek Kalibaru dan Polresta Banyuwangi.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Kasus dugaan kekerasan seksual hingga meninggal dunia dengan korban, DC, bocah 7 tahun asal Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, mulai ada titik temu.
Untuk memastikan lagi, Ditreskrimum Polda Jatim kembali minta keterangan pada kedua orang tua korban, SA, 32, dan A, 35, pada Minggu (24/11) dan Senin (25/11).
Hal itu disampaikan pengacara keluarga bocah yang meninggal pada Rabu (13/11), Dr Charisma Adilaga Sugiyanto, SH MKn.
Baca Juga: Keluarga Dibantu Warga Menggelar Doa Bersama dan Tahlilan untuk Tujuh Hari Korban Rudapaksa di Kalibaru Banyuwangi,dan Siti Mimpi Bertemu DC
“Ada dua kali pemeriksaan lagi. pertama oleh Ditreskrimum Polda Jatim (Minggu), kedua oleh penyidik Polresta Banyuwangi,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng, Selasa (26/11).
Menurut Rama, sapaan Dr Charisma Adilaga Sugiyanto, pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian pada kliennya itu, dilakukan untuk melengkapi alat bukti guna membongkar kasus kematian bocah malang itu. Pemeriksaan awal yang dilakukan pada Minggu (17/11), dianggap belum cukup.
“Karena waktu itu masih kurang sehat dianggap belum cukup. Oleh karena itu dilakukan pemeriksaan lagi,” terangnya.
Baca Juga: 27 Saksi Sudah Periksa, Pelaku Rudapaksa Bocah Tujuh Tahun di Kalibaru Masih Bersaput Misteri
Rama menyebut, dari rentetan dan penyelidikan pihak kepolisian itu, saat ini kasus tersebut sudah mulai mengerucut. Menurutnya, potensi pelaku berasal dari orang terdekat korban juga terbuka.
“Potensi bisa orang terdekat, itu bisa orang sekitar rumahnya, teman dekatnya (orang tua) atau bahkan famili. Tapi itu kewenangan Polresta Banyuwangi yang menyampaikan,” cetusnya seraya mengungkap kondisi keluarga korban sudah sehat seperti sedia kala.
Baca Juga: Orang Tua DC Optimistis Pelaku Rudapaksa di Kalibaru Bisa Ditangkap
Seperti diberitakan harian ini sebelumnya nasib nahas menimpa bocah perempuan berinisial DC, 7, asal Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru.
Anak ini ditemukan tak bernyawa dengan kondisi separo telanjang di kebun sengon yang tidak jauh dari rumahnya, Rabu (13/11).
Bocah kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) itu diduga menjadi korban rudapaksa. Saat ini, pelaku masih diburu oleh anggota Polsek Kalibaru dan Polresta Banyuwangi.
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.