GAMBIRAN, Jawa Pos Radar Genteng – Perayaan tahun baru identik dengan terompet. Tapi sejak merebaknya pandemi Covid-19 pada 2019 lalu, daya tarik masyarakat kepada terompet terus menurun. Dan itu berimbas pada omzet para pembuat dan penjual.
Salah satu pembuat terompet M Robit, 45, asal Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, mengaku pendapatannya dari jualan terompet terus menurun. “Sekarang sepi, hanya laku saat dekat-dekat tahun baru,” katanya Kamis (28/12).
Robit menyebut ini berbeda jauh sebelum ada pendemi. Saat itu, sebulan sebelum malam tahun baru, terompet sudah mulai dicari masyarakat. “Biasanya, saya itu sudah persiapan membuat terompet mulai awal Desember,” ujarnya.
Pria paro baya itu mengaku sudah menggeluti usaha pembuatan dan penjualan terompet sejak tujuh tahun lalu. Saat awal usaha, terompet buatannya bisa terjual tiga kali lipat dibandingkan setelah ada Korona. “Dua tahun terakhir ini, penjualan terompet hanya sekitar seratus buah saja,” cetusnya seraya menyebut saat ini membuat terompet tidak banyak agar tidak merugi.
Baca Juga: Pelaku Penista Agama yang Sempat Menghebohkan Warga Akhirnya membuat Permohonan Maaf dan Dibina di Pondok Pesantren
Untuk membuat terompet, Robit mengaku menggunakan bahan kertas dan plastik daur ulang. Dalam sehari, bisa membuat hingga sepuluh terompet. “Semua bahan beli dari kenalan di sekitar Desa Jajag ini,” terangnya.
Terompet buatan Robit ada beberapa jenis, mulai terompet jenis naga, terompet pororo yang kini sedang diminati pembeli, dan terompet burung. “Harganya mulai dari Rp 20 ribu untuk yang jenis pororo,” ujarnya.
Sementara itu, Syafrizal Riyadi, 30, warga Desa Jajag mengaku membeli terompet sudah menjadi tradisi untuk menyemarakkan tahun baru di lingkungan rumahnya. “Di kampung kami ini, untuk merayakan tahun baru, tradisinya membeli terompet, agar lebih meriah,” cetusnya.
Menurut Riyadi, menyongsong tahun baru itu terasa tidak lengkap tanpa ada terompet. “Mungkin karena sudah terbiasa dari kecil. Rasanya ada yang kurang kalau tidak dirayakan bersama teman-teman tanpa terompet,” katanya.(gas/abi)
Sumber: Jawa Pos Radar Genteng