Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Perahu Lorena Angkut 50 Penumpang Tenggelam di Perairan Kalbut Situbondo, Sebagian Tewas

perahu-lorena-angkut-50-penumpang-tenggelam-di-perairan-kalbut-situbondo,-sebagian-tewas
Perahu Lorena Angkut 50 Penumpang Tenggelam di Perairan Kalbut Situbondo, Sebagian Tewas

RadarSitubondo.id – Perahu tradisional Lorena dari Pelabuhan Sapudi tenggelam di Perairan Kalbut, Situbondo, Minggu (8/12).

Diduga kuat akibat papan perahu bagian belakang lepas akibat diterjang ombak besar. Akibatnya puluhan penumpang terlempar ke laut, dan dua orang dinyatakan meninggal.

Perahu Lorena mengangkut sekitar 50 orang penumpang, tujuh diantanyara adalah anak-anak. Perahu tersebut berangkat dari pelabuhan Sepudi sekitar pukul 9.30.

Begitu memasuki perairan Kalbut terjadi ombak besar sehingga papan perahu bagian belakang lepas.

“Kami kami sudah menerima laporan, dan sudah menerjunkan anggota ke lokasi perahu tenggelam menggunakan kapal patroli KPLP KN.P 498,” ungkap Kepala KSOP Kelas IV, Panarukan, Herland Aprilyanto.

Aprilyanto menegaskan, puluhan penumpnag sudah berhasil diselamatkan oleh kapan tanker yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian.

“Beberapa penumpang berhasil diselamatkan oleh kapal tanker yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian. Untuk penumpang perahu yang selamat sudah dievakusi ke pelabuhan jangkar,” tegasnya.

Basri, 35, salah satu penumpang yang selamat menceritakan detik-detik perahu yang tenggelam.

Awalnya perahu kemasukan air sehingga kru perahu dan penumpang berusaha untuk mengeluarkan air. Namun Kebocoran terlalu besar sehingga air banyak yang masuk ke dalam perahu.

“Awalnya air masuk sedikit-sedikit, tapi lama-lama banyak. Semua panik, tapi kami tetap berusaha tenang sampai bantuan datang,” katanya.

Basri mengatakan, begitu perahu akan tenggelam, semua penumpang dimointa untuk memasang pelampung. Meskipun banyak yang menangis dan panik, kru perahu terus berjuang untuk memasangkan pelampung kepada semua penumpang, terutama bagi anak-anak.

“Alhamdulillah saat perahu mau tenggelam saya bisa loncat ke kapal tangker yang datang memberi pertolongan. Saya tidak sampai jatuh ke air, ini HP saya termasuk yang selamat, HP yang lain rusak semua,” tegas Basri.

Kata Basri, untuk korban yang dinyatakan meninggal dunia ada dua orang. Sedangkan yang masih dalam proses pencarian satu orang.

“Yang belum ketemu ada satu orang, dinyartakan meninggal ada dua orang. Anak atau dewasa saya belum paham juga,” tegas Basri.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Perahu tradisional Lorena dari Pelabuhan Sapudi tenggelam di Perairan Kalbut, Situbondo, Minggu (8/12).

Diduga kuat akibat papan perahu bagian belakang lepas akibat diterjang ombak besar. Akibatnya puluhan penumpang terlempar ke laut, dan dua orang dinyatakan meninggal.

Perahu Lorena mengangkut sekitar 50 orang penumpang, tujuh diantanyara adalah anak-anak. Perahu tersebut berangkat dari pelabuhan Sepudi sekitar pukul 9.30.

Begitu memasuki perairan Kalbut terjadi ombak besar sehingga papan perahu bagian belakang lepas.

“Kami kami sudah menerima laporan, dan sudah menerjunkan anggota ke lokasi perahu tenggelam menggunakan kapal patroli KPLP KN.P 498,” ungkap Kepala KSOP Kelas IV, Panarukan, Herland Aprilyanto.

Aprilyanto menegaskan, puluhan penumpnag sudah berhasil diselamatkan oleh kapan tanker yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian.

“Beberapa penumpang berhasil diselamatkan oleh kapal tanker yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian. Untuk penumpang perahu yang selamat sudah dievakusi ke pelabuhan jangkar,” tegasnya.

Basri, 35, salah satu penumpang yang selamat menceritakan detik-detik perahu yang tenggelam.

Awalnya perahu kemasukan air sehingga kru perahu dan penumpang berusaha untuk mengeluarkan air. Namun Kebocoran terlalu besar sehingga air banyak yang masuk ke dalam perahu.

“Awalnya air masuk sedikit-sedikit, tapi lama-lama banyak. Semua panik, tapi kami tetap berusaha tenang sampai bantuan datang,” katanya.

Basri mengatakan, begitu perahu akan tenggelam, semua penumpang dimointa untuk memasang pelampung. Meskipun banyak yang menangis dan panik, kru perahu terus berjuang untuk memasangkan pelampung kepada semua penumpang, terutama bagi anak-anak.

“Alhamdulillah saat perahu mau tenggelam saya bisa loncat ke kapal tangker yang datang memberi pertolongan. Saya tidak sampai jatuh ke air, ini HP saya termasuk yang selamat, HP yang lain rusak semua,” tegas Basri.

Kata Basri, untuk korban yang dinyatakan meninggal dunia ada dua orang. Sedangkan yang masih dalam proses pencarian satu orang.

“Yang belum ketemu ada satu orang, dinyartakan meninggal ada dua orang. Anak atau dewasa saya belum paham juga,” tegas Basri.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.