Radarbanyuwangi.id – Pergantian tahun baru hijriyah atau 1 Suro, bagi sebagian warga dianggap sakral. Sehingga, mereka harus melakukan ritual khusus di tempat yang dianggap memiliki kekuatan tinggi.
Salah satu tempat yang dianggap memiliki kekuatan itu Alas Purwo yang ada di Balai Taman Nasional Alas Purwo (TN AP), Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo. Orang yang datang ke tempat ini mencapai ribuan. “Ada yang datang sejak Sabtu (6/7),” terang Yudo, salah satu petugas di TN AP.
Untuk tahun ini, terang dia, 1 Suro tidak sama. Sebagian ada yang meyakini 1 Suro pada Minggu (7/7), tapi juga ada yang Senin (8/7). “Tapi yang datang pada Sabtu dan Minggu banyak sekali,” katanya.
Untuk yang datang pada Sabtu, jelas dia, mereka melakukan tirakatan hingga Minggu pagi. Daerah yang banyak dibuat tirakatan itu di Gua Istana. “Gua Istana tidak muat, tadi malam (6/7) yang datang membeludak,” cetusnya.
Salah satu pengunjung Rahmadi, 67, asal Desa Candi, Kecamatan Pakem, Jogjakarta, mengaku sengaja datang ke Alas Purwo untuk laku tirakat di Gua Istana. “Saya datang bersama keluarga, ini rutin tiap tahun,” terangnya.
Baca Juga: Hujan Deras Guyur Banyuanyar Banyuwangi, Sebabkan Longsor dan Plengsengan Jembatan Penghubung Dusun Krajan dan Lekap Rusak
Beda dengan Tamsi, 50, asal Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari. Ia mengaku datang bersama keluarga untuk melakukan doa bersama. “Saya ini baru datang,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Tamsi mengaku datang ke Alas Purwo setiap 1 Suro ini sejak 2018. Aia akan mel;akukan doa di Gua Istana saat 1 Suro pada Minggu (7/7) malam. “1 Suro masih Senin, bukan Minggu ini,” terangnya.
Baca Juga: Kembali ke Tanah Air, Titik Penjemputan Jamaah di Hotel Baru 2 Beach Watudodol
Menurut Tamsi, kedatangannya bersama keluarga ini untuik melakukan doa bersama dengan minta keselamatan, murah rezeki, dan dijauhkan dari segala macam penyakit. “Selama ini hidup saya bisa tenang,” katanya.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, pengunjung Gua Istana di Alas Purwo tampak membeludak. Di dalam gua, terdengan ada jamah yang sedang membaca tahlil dan kalimah toyibah lainnya. Tapi, juga ada yang hanya duduk-duduk sambil membakar dupa.
Selain itu, di bibir dan tangga di Gua Istana, pengunjung juga masih banyak yang menumpuk. Malahan, jumlahnya juga terus bertambah. “Banyak yang datang untuk tirakatan 1 Suro pada Minggu malam,” terang salah satu warga berambut panjang yang minta namanya tidak dikorankan.(abi)








