Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Persewangi Terus Dihujat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

persewangiBANYUWANGI – Kick off kompetisi divisi utama masih belum jelas. Sampai saat ini belum ada kepastian kapan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia musim 2015 itu akan diputar. Hanya saja, kemungkinan besar kompetis liga profesional kedua di tanah air itu akan di geber pasca kongres PSSI yang digeber di Surabaya pada 18 April mendatang.

Dengan demikian,kompetisi DU diprediksi akan , di gelar akhir April atau awal Mei. Meski kick off belum  jelas, tapi manajemen Persewangi terus disorot. Publik mengiginkan ada perubahan besar dalam kepengurusan The Lasblang (Laskar Blambangan). Pemicunya adalah masalah krisis finansial yang tak kunjung berakhir. Bahkan, beredar pamflet yang bertebaran di kawasan kota Banyuwangi.

Beberapa isi tulisan dalam pamflet itu antara lain, save Persewangi. Hidup Persewangi jangan numpang hidup di persewangi.  Selain nada hujatan, tulisan yang betebaran di berbagai sudut kota di Bumi Blambangan itu juga menuliskan pesan agar bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas turun tangan. Seperti kalimat yang berisi selamatkan Persewangi.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti siapa yang orang yang menulis tulisan itu. Tapi, bisa dicermati, jika orang tersebut merupakan pencinta bola utamanya Persewangi. Terkait hal itu, sekretaris Persewangi Andik Purwanto mengaku tidak tahu siapa yang memasang dan menyebarkan  tulisan tentang Persewangi itu. Hanya saja, menurut dia, Persewangi masih terus berjalan. “Pak ketua bilang. Persewangi tetap jalan,” katanya.

Sekadar tahu, persaingan dalam Kompetisi Divisi Utama pada musim 2015 jauh lebih ketat jika dibandingkan dengan musim sebelumnya. Sebab, sebanyak 30 dari 60 tim dipastikan degradasi ke level amatir dan terpaksa harus turun kasta mengikuti Liga Nusantara pada musim berikutnya.  ‘Tidak ada perkembangan masalah pendanaan itu bisa menimbulkan petaka bagi masa depan merah-Hitam. Hal itu ditegaskan mantan bendahara Umum Persewangi, Setyo Agung bisono, kemarin.

“Kalau sudah gak kuat, kenapa tetap bertahan,” cetusnya beberapa waktu lalu. Dia mengaku Manajement Persewangi tidak profesional dalam mengelola keuangan. Padahal, jika dikelola dengan baik, Persewangi akan berkibar. “Saya tahu satu per satu orang-orang yang ada di dalam itu. Ada yang selalu mengklaim Juga ada yang banyak omong,” kritiknya.

Karena kondisi Persewangi terancam, dia memilih mengundurkan diri. Salah satu alasannya adalah manajemen tidak bisa dirubah. “Seolah olah Persewangi milik satu orang. Pilihan saya lebih baik mundur,” kata anggota DPRD Banyuwangi itu. Dia buka-bukaan tentang penyakit di Pemewangi.

Menurut dia, Persewangi  tetap kesulitan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat Banyuwangi. Faktor kepercayaan pemerintah dan publik Banyuwangi terhadap orang yang menghuni Persewangi sudah semakin meraja rela. Kuncinya satu, harus ada reformasi. Kalau tidak, ya akan tetap seperti ini,” tandasnya. (radar)