RADARBANYUWANGI.ID – Gelaran Formula 1 (F1) Grand Prix Kanada 2025 yang berlangsung di Sirkuit Gilles-Villeneuve, Montreal, menjadi mimpi buruk bagi tim Alpine, khususnya untuk kedua pembalapnya, Franco Colapinto dan Pierre Gasly.
Harapan tinggi yang sempat muncul sejak sesi kualifikasi, berubah menjadi kekecewaan besar akibat strategi yang dinilai tidak tepat.
Colapinto, yang memulai balapan dari posisi ke-10 dan untuk pertama kalinya mengungguli Gasly dalam kualifikasi sejak comeback-nya ke F1, tampaknya berada di jalur yang menjanjikan.
Baca Juga: Simulasi KAI Daop 8 Surabaya: Begini Prosedur Evakuasi Penumpang Saat Kecelakaan
Namun, semuanya berubah ketika strategi pit stop awal justru membuatnya terjebak dalam lalu lintas padat dan performa mobil yang menurun akibat ban cepat aus.
“Kami sudah maksimalkan segalanya hari ini, tapi strategi jelas salah. Kami kehilangan posisi penting dan sulit menyalip karena dirty air dan kurang tenaga di trek lurus,” ungkap Colapinto.
Akibat kondisi tersebut, pembalap asal Argentina ini harus puas finis di posisi ke-13, jauh dari zona poin.
Baca Juga: Program Sekolah Rakyat Banyuwangi Diperkenalkan di Makkah, Gratis untuk Warga Kurang Mampu
Ia menambahkan bahwa meskipun hasilnya mengecewakan, masih ada pelajaran penting yang bisa diambil untuk balapan berikutnya.
Sementara itu, nasib Pierre Gasly juga tidak kalah rumit. Memulai balapan dari pit lane karena perubahan teknis pada mobilnya, Gasly mengandalkan strategi satu kali pit stop.
Sayangnya, strategi tersebut tak cukup efektif untuk membawanya menyalip para pesaing yang lebih cepat di lintasan lurus.
Baca Juga: Harumkan Nama Banyuwangi, Jersey Apparel Segara Tembus Pasar Internasional
“Kami coba berbagai hal dengan strategi, tapi sayangnya kami terlalu lambat di trek lurus. Sulit menyalip, dan itu sangat membuat frustrasi,” jelas Gasly.
Kesialan Gasly makin bertambah saat ia terlibat insiden dengan Lance Stroll dari Aston Martin dalam perebutan posisi ke-17.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Gelaran Formula 1 (F1) Grand Prix Kanada 2025 yang berlangsung di Sirkuit Gilles-Villeneuve, Montreal, menjadi mimpi buruk bagi tim Alpine, khususnya untuk kedua pembalapnya, Franco Colapinto dan Pierre Gasly.
Harapan tinggi yang sempat muncul sejak sesi kualifikasi, berubah menjadi kekecewaan besar akibat strategi yang dinilai tidak tepat.
Colapinto, yang memulai balapan dari posisi ke-10 dan untuk pertama kalinya mengungguli Gasly dalam kualifikasi sejak comeback-nya ke F1, tampaknya berada di jalur yang menjanjikan.
Baca Juga: Simulasi KAI Daop 8 Surabaya: Begini Prosedur Evakuasi Penumpang Saat Kecelakaan
Namun, semuanya berubah ketika strategi pit stop awal justru membuatnya terjebak dalam lalu lintas padat dan performa mobil yang menurun akibat ban cepat aus.
“Kami sudah maksimalkan segalanya hari ini, tapi strategi jelas salah. Kami kehilangan posisi penting dan sulit menyalip karena dirty air dan kurang tenaga di trek lurus,” ungkap Colapinto.
Akibat kondisi tersebut, pembalap asal Argentina ini harus puas finis di posisi ke-13, jauh dari zona poin.
Baca Juga: Program Sekolah Rakyat Banyuwangi Diperkenalkan di Makkah, Gratis untuk Warga Kurang Mampu
Ia menambahkan bahwa meskipun hasilnya mengecewakan, masih ada pelajaran penting yang bisa diambil untuk balapan berikutnya.
Sementara itu, nasib Pierre Gasly juga tidak kalah rumit. Memulai balapan dari pit lane karena perubahan teknis pada mobilnya, Gasly mengandalkan strategi satu kali pit stop.
Sayangnya, strategi tersebut tak cukup efektif untuk membawanya menyalip para pesaing yang lebih cepat di lintasan lurus.
Baca Juga: Harumkan Nama Banyuwangi, Jersey Apparel Segara Tembus Pasar Internasional
“Kami coba berbagai hal dengan strategi, tapi sayangnya kami terlalu lambat di trek lurus. Sulit menyalip, dan itu sangat membuat frustrasi,” jelas Gasly.
Kesialan Gasly makin bertambah saat ia terlibat insiden dengan Lance Stroll dari Aston Martin dalam perebutan posisi ke-17.