Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pihak Ponpes di Banyuwangi Buka Suara Terkait Pengeroyokan yang Sebabkan Santrinya Koma – Tribunjatim.com

pihak-ponpes-di-banyuwangi-buka-suara-terkait-pengeroyokan-yang-sebabkan-santrinya-koma-–-tribunjatim.com
Pihak Ponpes di Banyuwangi Buka Suara Terkait Pengeroyokan yang Sebabkan Santrinya Koma – Tribunjatim.com

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Pihak Ponpes Nurul Abror Al-Rohbaniyin Banyuwangi memberi pernyataan terkait insiden pengeroyokan yang menyebabkan seorang santrinya berinisial AR (14) mengalami koma.

Penyataan pihak ponpes disampaikan melalui siaran terulis yang diserahkan ke media, Kamis (2/1/2025).

Dalam pernyataan itu, pihak ponpes mengakui bahwa perundungan memang terjadi pada Jumat (27/12/2024).

Perundungan dilakukan kelompok santri kepada sesama santri.

“Dengan ini, kami atas nama pengurus pusat Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyin Alasbuluh, akan memberikan pernyataan, bahwa benar telah terjadi perundungan kelompok santri kepada sesama santri yang terjadi pada Jumat tanggal 27 Desember 2024,” tulis Mohammad Muhlis, Ketua Umum Ponpes Nurul Abror Al-Rohbaniyin Banyuwangi.

Ia melanjutkan, pihak pesantren telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terdekat, yakni Polsek Wongsorejo setelah kejadian tersebut.

“Dan terhitung mulai hari Ahad (Minggu) tanggal 29 Desember 2024, kasusnya sudah ditangani oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini adalah Polsek Wongsorejo,” lanjutnya.

Kasus itu Kemudian ditarik oleh Polresta Banyuwangi. 

“Oleh karena itu, pihak pondok pesantren telah memasrahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak yang berwenang,” terangnya.

Baca juga: Kondisi Santri Korban Pengeroyokan di Banyuwangi Alami Pendarahan Otak, Koma Selama 5 Hari

Ia meminta, pihak-pihak yang ingin mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang kasus itu untuk menghubungi pihak kepolisian.

Diberitakan sebelumnya, seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, dalam kondisi kritis dan masih dirawat di RSUD Blambangan Banyuwangi.

Korban adalah AR (14) asal Kabupaten Buleleng, Bali.

Ia dianiaya oleh para senior di ponpes, dalam sebuah kegiatan di luar pembelajaran ponpes.


Page 2

Tayang: Kamis, 2 Januari 2025 12:06 WIB

zoom-inlihat foto Pihak Ponpes di Banyuwangi Buka Suara Terkait Pengeroyokan yang Sebabkan Santrinya Koma

Tribun Jatim Network/Aflahul Abidin

Suasana di Ruang ICU RSUD Blambangan Banyuwangi, tempat santri asal Bali yang menjadi korban pengeroyokan santri lain dirawat, Kamis (2/1/2025). 

Kasus tersebut terungkap setelah pihak keluarga korban melaporkan kejadian itu ke kepolisian.

Informasinya, korban dalam kondisi kritis sejak usai dianiaya hingga kini.

Saat diketahui, kondisi AR tak sadar usai dianiaya para senior, pihak pondok langsung melarikannya ke rumah sakit.

“Luka-lukanya di sekujur badan. Di muka ada lebam dan lainnya. Nanti kami masih menunggu kesimpulan dari hasil visum dokter,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, Rabu (1/1/2025).

Ia menjelaskan, korban dikeroyok oleh enam orang seniornya.

Empat di antara mereka berusia dewasa dan dua lainnya anak-anak.

Mereka adalah HR (17), IJ (18), MR (19), S (18), WA (15), dan Z (18).

Seluruhnya telah diamankan oleh kepolisian untuk menjalani proses hukum.

“Seluruhnya telah kami tetapkan sebagai tersangka,” kata Rama.

Polisi juga masih mendalami peran masing-masing tersangka. Termasuk ada tidaknya keterlibatan pihak pondok pesantren dalam kasus tersebut.

“Apakah pihak pesantren mengetahui atau bisa dimintai pertanggungjawaban, itu masih pendalaman,” katanya.

Selain itu, polisi juga masih mendalami motif para tersangka menganiaya korban.

Jika pemeriksaan telah lengkap, pihaknya berjanji untuk mengungkap detail kasusnya ke publik.