Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Puluhan Pengambil Kebijakan Belajar City Branding ke Banyuwangi

puluhan-pengambil-kebijakan-belajar-city-branding-ke-banyuwangi
Puluhan Pengambil Kebijakan Belajar City Branding ke Banyuwangi

ngopibareng.id

Puluhan orang dari berbagai daerah mengikuti Executive Education Program (EEP) di Banyuwangi. Banyuwangi dipilih sebagai lokasi EEP karena keberhasilan kota di ujung timur Pulau Jawa ini membangun city branding.

Kegiatan ini digelar oleh City Branding Institute selama dua hari yakni, Jumat dan Sabtu, 1 dan 2 Agustus 2025. EEP City Branding diikuti 30 peserta yang merupakan pengambil kebijakan dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti dari Kabupaten Lampung Selatan, Penajem Utara, Samarinda, dan Kota Serang.

Peserta mengikuti pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), memanfaatkan template strategi praktis, dan melakukan kunjungan ke destinasi unggulan Banyuwangi untuk mempelajari penerapan nyata city branding. Salah satunya, ke pendopo Sabha Swagatha Blambangan Banyuwangi.

Salah satu penggagas City Branding Institute, Yuswohadi, city branding adalah strategi menyeluruh membangun citra dan identitas unik sebuah kota agar dikenal, diminati, dan dipercaya oleh dunia.

“Banyuwangi bisa jadi laboratorium yang bagus bagi daerah yang ingin membangun City Branding dari nol,” jelasnya, Sabtu, 2 Agustus 2025.

Pakar branding dan marketing ini menambahkan, Banyuwangi adalah contoh daerah yang berhasil melakukan hal tersebut. Sehingga sukses bertransformasi dari kota santet, menjadi daerah yang dikenal luas karena pariwisatanya.

“Banyuwangi sukses bertransformasi. Dari tidak punya (destinasi dan atraksi), kemudian diciptakan hingga menjadi sesuatu yang luar biasa. Ini bisa menjadi role model untuk city branding di Indonesia,” terangnya.

Program EEP City Branding ini menghadirkan tokoh-tokoh berpengalaman sebagai mentor. Seperti Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI 2014–2019, Menpan RB 2022-2024 Abdullah Azwar Anas, serta Founder Jazz Gunung, Sigit Pramono.

Arief Yahya menyebut, city branding menjadi alat strategis untuk memposisikan daerah di tengah persaingan global.

“Peningkatan reputasi daerah sebesar 10% mampu mendorong kunjungan wisata hingga 11% dan investasi hingga 2%. Itulah kekuatan city branding,” jelasnya.

Baca Juga

Menurut Abdullah Azwar Anas, City branding tidak hanya promosi wisata, tetapi strategi jangka panjang untuk mengangkat daya saing daerah. Anas memimpin Banyuwangi selama sepuluh tahun. Selama periode itu, Dia berhasil menyulap Banyuwangi dari kota mistik menjadi majestic.

“City branding bukan hanya soal promosi, ini soal menyelaraskan seluruh elemen kota, mulai dari alam, budaya, hingga layanan publik, sehingga memberikan pengalaman menyeluruh bagi warga dan pengunjung,” tegasnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi program EEP yang telah memilih Banyuwangi sebagai tuan rumah sekaligus obyek pembelajaran kegiatan ini.

“Praktik baik dari kami, silakan diambil. Semoga bermanfaat bagi daerah Bapak/Ibu. Namun kami pun masih jauh dari sempurna, dan masih terus berbenah ke depannya,” ungkapnya.

Sekedar tahu, city branding Institute adalah sebuah wadah yang digagas oleh pakar pemasaran, Yuswohadi, untuk mengembangkan ekosistem city branding di Indonesia. City branding menggabungkan potensi lokal, nilai budaya, kualitas layanan publik, dan inovasi daerah menjadi narasi yang menarik bagi wisatawan, investor, pelaku usaha, dan talenta.