Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Raih 79 Penghargaan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

keberhasilanAnas Sampaikan LKPJ AMJ 2010-2015

BANYUWANGI – Setelah menyampaikan laporan keterangan pertangungjawaban (LKPJ) tahun 2014, Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan LKPJ akhir masa jabatan (AMJ) di depan rapat paripurna DPRD kemarin (21/4). Dalam laporan itu, Bupati Anas mengulas panjang lebar kinerja pemerintah daerah yang ditargetkan dalam Perda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015. Forum LKPJ AMD itu dipimpin Wakil Ketua DPRD, Joni Subagio, yang didampingi dua wakil ketua dewan yang lain, yakni Ismoko, dan Sri Utami Faktuningsih.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono, jajaran forum pimpinan daerah, dan kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Ipuk Festiandani Azwar Anas, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan, Susi Slamet Kariyono, menjadi saksi penyampaian LKPJ AMJ itu. Bupati Anas memulai laporannya dengan menyampaikan kebijakan pendapatan dan belanja daerah.

Kebijakan pendapatan dan belanja daerah diarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, dana perimbangan, dan pendayagunaan dana melalui deposito. Upaya meningkatkan pendapatan daerah itu ditempuh melalui pola intensifi kasi dan ekstensifi kasi. Kebijakan belanja daerah diarahkan pada upaya menyukseskan sembilan pokok prioritas pembangunan daerah sebagaimana tercantum pada RPJMD.

Upaya menyukseskan sembilan pokok prioritas pembangunan itu ditempuh dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan sumber dana dari APBD kabupaten, APBD provinsi, APBN, dan mengembangkan pola pendanaan public private partnership melalui program corporate social responsibility (CSR). Anas mengungkapkan, kinerja Pemkab Banyuwangi di bidang pendidikan yang menjadi prioritas pertama selama lima tahun belakang menunjukkan hasil positif.

Di bidang kesehatan, Pemkab Banyuwangi juga mampu menunjukkan kinerja positif. Capaian kinerja di bidang yang menjadi prioritas kedua pembangunan itu, antara lain meningkatnya angka usia harapan hidup dari 67,58 pada tahun 2010 menjadi 68,58 tahun pada 2013. Itu berdasar rilis Badan Pusat Statistik (BPS) RI tahun 2015. Angka usia harapan hidup Banyuwangi itu jauh di atas Jember sebesar 63,64, Lumajang sebesar  67,95, dan Probolinggo dengan 62,10.

Masih di bidang kesehatan, persentase balita gizi buruk dapat ditekan dari 1,97 persen pada 2010 menjadi 1,7 persen pada 2013. Pada prioritas ketiga pembangunan daerah, yakni bidang pertanian, capaian kinerja pemkab juga tidak kalah baik. Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektare lahan mampu mencapai 65,06 kuintal pada 2014. Kontribusi sektor pertanian dan perkebunan terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) juga meningkat dari 46,59 persen pada 2011 menjadi 49,37 persen pada tahun 2014. 

Anas menuturkan, selama empat tahun berjalan, Pemkab Banyuwangi konsisten mewujudkan masyarakat Banyuwangi yang sejahtera dan berakhlak mulia. Hal itu dilakukan melalui peningkatan perekonomian dan kualitas sumber daya manusia (SDM). “Berbagai program yang selama ini kita galakkan semuanya bermuara pada kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dalam arti luas,” ujarnya.

Dalam perjalanan memimpin Banyuwangi, kata Anas, dirinya bersama Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko berupaya mengemban amanat mulia tersebut dengan penuh totalitas. Berbagai prestasi dan pencapaian telah berhasil diukir hingga kini Banyuwangi semakin  mengukuhkan eksistensinya di ranah regional, nasional, bahkan internasional. “Atas nama pemkab, saya mengucapkan penghargaan yang setinggitingginya kepada DPRD, forpimda, tokoh agama, dan elemen masyarakat lainnya,” tuturnya. 

Prestasi yang berhasil digapai Pemkab Banyuwangi selama kurun 2011-2014 mencapai 79 penghargaan berskala regional dan nasional. Angka sebanyak itu terdiri dari tiga penghargaan bidang pendidikan; delapan penghargaan bidang kesehatan; 53 penghargaan bidang ekonomi, sosial, dan budaya; lima penghargaan bidang inovasi daerah; lima penghargaan bidang pembangunan daerah, dan lima penghargaan bidang keuangan dan akuntabilitas publik. (radar)