RadarBanyuwangi.id – Krisis air bersih melanda Dusun Krajan, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. Untuk kebutuhan sehari-hari, selama tiga bulan terakhir warga harus bergantung pada bantuan air bersih.
Kepala Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Andrian Bayu Donata menyatakan, kondisi kekeringan ini cukup parah. Warga Dusun Krajan menjadi yang paling terdampak, dan mengalami kesulitan air untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Kami bersyukur ada bantuan air bersih pada warga yang kesulitan,” ujarnya.
Dalam penyaluran bantuan, jelas dia, BPBD Banyuwangi, BNPB Pusat, dan PUDAM Banyuwangi menyediakan truk tangki air berkapasitas 4.000 liter. Truk tersebut mendistribusikan air ke sejumlah rumah warga yang terdampak. “Kami berusaha mendistribusikan air secara merata, agar kebutuhan air warga terpenuhi,” jelas Andrian.
Andrian menyebut, para petani di desanya ada yang masih mempertahankan tanaman pertanian, meski musim kemarau berlangsung panjang. Beberapa lahan pertanian masih ada yang mendapatkan pasokan air. “Alhamdulillah, untuk pertanian masih aman,” ujar Andrian.
Baca Juga: Maling Kepruk Kepala Korban di Bangorejo Banyuwangi, Terancam 5 Tahun Penjara
Agen Informasi dan Kebencanaan (Agisena) BPBD Provinsi Jawa Timur, Ismanto menyampaikan, bantuan air bersih telah dilakukan di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Manis. Ada 160 kepala keluarga (KK) menerima suplai air bersih. “Bantuan ini bertujuan mengurangi dampak kekeringan pada masyarakat,” kata Ismanto.
Selain di Dusun Krajan, jelas dia, bantuan air juga diberikan ke wilayah terdampak lainnya di Kabupaten Banyuwangi. Salah satu dusun yang mendapatkan bantuan air bersih Dusun Pandanwangi di Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo. “Wilayah ini juga mengalami kekeringan yang cukup parah,” ujarnya.
Setiap distribusi, jelas dia, satu truk tangki air dengan kapasitas 4.000 liter dikerahkan ke lokasi-lokasi yang membutuhkan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga selama musim kemarau. “Kami akan terus mengupayakan penyaluran bantuan sampai kondisi air kembali normal,” katanya.
Menurut Ismanto, masalah kekeringan yang melanda wilayah Kalibaru tidak hanya berdampak pada kebutuhan air minum. Kebutuhan air untuk keperluan sanitasi dan kebersihan juga menjadi prioritas yang harus dipenuhi. “Air bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan warga di tengah kekeringan,” tandasnya.(rei/abi)








