Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Relokasi Korban Banjir Kalibaru Kian Tidak jelas, Pemdes Justru Batal Kirim Surat ke Gubernur

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KALIBARU, Jawa Pos Radar Genteng – Negosiasi antara Pemkab Banyuwangi dengan PTPN XII untuk melepas lahan Hak Guna Usaha (HGU) di Kebun Jatirono, belum membuahkan hasil. Tanah yang akan dibuat untuk relokasi warga Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, yang terdampak banjir bandang pada Kamis (3/11) malam, itu masih tidak jelas.

Negoisasi yang lambat membuat Pemerintah Desa (Pemdes) Kalibaru Wetan dibuat kerepotan. Warga yang menjadi korban banjir terus menanyakan relokasi yang pernah dijanjikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat datang pada Rabu (9/11/2022). “Warga terus Tanya kapan relokasi akan dilaksanakan,” cetus Kepala Desa (Kades) Kalibaru Wetan, Muhammad Taufiq, Jumat (14/4).

Kades Taufiq mengaku pernah berencana berkirim surat ke Gubernur Khofifah, agar membeli lahan untuk tempat relokasi. Tapi, rencana ini dibatalkan karena surat yang akan dikirim itu harus menyertakan angka nominal yang harus dikeluarkan Pemprov Jatim untuk membeli tanah. “Di situ ada perbedaan pendapat, Pak Camat Kalibaru (Susanto) tidak ingin surat untuk gubernur itu menyertakan angka,” katanya.

Karena perbedaan pendapat itu, jelas dia, pembahasan untuk menagih janji Gubernur Khofifah yang sempat menyinggung membeli tanah milik warga untuk dijadikan pemukiman warga, itu akhirnya mandek. “Belum dilanjutkan lagi, insya Allah setelah Lebaran akan di-follow up lagi,” kata Taufik kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Selain masalah tanah, Kades Taufiq mnenyampaikan masalah lain muncul soal tanah mana yang akan dibeli untuk dijadikan tempat relokasi. “Tanah yang semula diincar di belakang Hotel Margo Utomo Kalibaru pemiliknya sudah oke, tapi harganya mahal, per meter minta Rp 2,5 juta,” tuturnya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, banjir bandang menerjang lima desa yang ada di wilayah Kecamatan Kalibaru, Kamis (3/11). Kelima desa itu, Desa Kalibaru Wetan, Kalibaru Kulon, Kalibaru Manis, Banyuanyar, dan Desa Kajarharjo. Air yang memporak-porandakan perumahan warga itu, juga masuk ke Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Di desa ini, sedikitnya 100 pemakaman umum rusak diterjang banjir.

Dari enam desa yang terkena banjir itu, yang paling parah di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru. Di daerah itu, ada 150 kepala keluarga (KK) terdampak dan 35 rumah warga hanyut terbawa derasnya arus Sungai Iyas yang meluap. “Banjir mulai terjadi sekitar pukul 19.00,” terang Agus, 40, salah satu warga Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan yang rumahnya hanyut. (sas/abi)

source