radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Direktorat Pengelolaan Prasarana terus melakukan percepatan transformasi infrastruktur perkeretaapian nasional.
Pembaruan ini mencakup seluruh aspek prasarana, mulai dari peremajaan rel, modernisasi wesel, pembaruan sistem sinyal, hingga penerapan teknologi digital untuk menggantikan metode kerja manual.
“Transformasi prasarana ini bukan sekadar pembaruan teknis, tetapi fondasi untuk masa depan. Kami ingin memastikan setiap perjalanan pelanggan berlangsung aman, andal, dan didukung teknologi terkini,” ujar Direktur Pengelolaan Prasarana KAI, Heru Kuswanto.
Langkah ini selaras dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan berlandaskan prinsip Big Point – High Impact – Powerful – Efficiency Impact.
Tiga fokus utama menjadi pijakan antara lain meningkatkan RAMSS (Reliability, Availability, Maintainability, Safety, and Services) untuk memperkuat daya saing dan pendapatan perusahaan.
Kemudian, transformasi digital dalam pengoperasian dan perawatan prasarana demi efisiensi, keselamatan, dan peningkatan pendapatan.
Serta, program kerja berkelanjutan yang mengacu pada prinsip Sustainability dan ESG.
Baca Juga: Mobilitas Nyaman dan Tepat Waktu, KAI Sukses Gaet Ratusan Juta Penumpang di 2025
Sejak 2020, KAI telah mengganti lebih dari 1,6 juta meter rel baja untuk memperkuat struktur jalur utama.
Bantalan kayu yang rentan lapuk diganti dengan bantalan sintetis yang lebih kuat dan tahan lama.
Ratusan wesel diperbarui menggunakan struktur beton, meningkatkan stabilitas dan kecepatan operasi di lebih dari 800 kilometer jalur.
Hasilnya, Track Quality Index pada triwulan I 2025 mencapai 5.554, mendekati kategori sempurna.
Baca Juga: Hindari Benang Layangan, Pemotor di Banyuwangi Tewas Tabrak Pagar Kantor Desa
Kegiatan pemeriksaan dan perawatan kini berbasis teknologi digital.
Page 2
Aplikasi P3STE Mobile, CMS berbasis web, dan sistem perawatan lainnya memungkinkan pencatatan data lapangan secara real-time.
Informasi ini tersimpan rapi dan dapat dianalisis cepat untuk mendukung keputusan yang akurat.
KAI juga menggunakan sensor digital untuk memantau jalur di daerah rawan.
Sensor ini mampu mendeteksi pergerakan tanah, suhu rel, hingga getaran pada jembatan baja berusia lebih dari 90 tahun.
Semua data terintegrasi dalam peta digital 3D, memudahkan analisis teknisi.
Baca Juga: Sat-set Ludes! Ratusan Beras Kemasan Miring Diserbu Warga Banyuwangi
Sebagai wujud tanggung jawab lingkungan, panel surya telah dipasang di 138 lokasi stasiun dan fasilitas operasional dengan total kapasitas hampir 4.500 kW.
Langkah ini diambil untuk menurunkan emisi karbon secara signifikan.
KAI juga aktif dalam proyek strategis nasional, seperti elektrifikasi jalur Jakarta–Sukabumi, pengembangan sistem sinyal LRT Jabodebek dan LRT Sumatera Selatan, serta penguatan persinyalan di jalur ganda selatan Jawa.
Baca Juga: Banyuwangi Pertahankan Predikat Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya Dua Tahun Berturut-turut
Struktur organisasi lapangan disesuaikan untuk memfokuskan peran teknisi dan memastikan seluruh perawatan sesuai pedoman teknis resmi.
Pendekatan ini menjamin proses yang seragam, efisien, dan akuntabel.
“Setiap kilometer rel yang kami perbaiki adalah wujud komitmen untuk menghadirkan transportasi yang lebih cepat, ramah lingkungan, dan cerdas. Di balik keheningan rel, ada kerja kolaboratif, teknologi, dan visi yang kami jaga,” pungkas Heru.
KAI menegaskan tekad membangun masa depan transportasi Indonesia yang modern, aman, berkelanjutan, dan berdaya saing global. (*)
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Direktorat Pengelolaan Prasarana terus melakukan percepatan transformasi infrastruktur perkeretaapian nasional.
Pembaruan ini mencakup seluruh aspek prasarana, mulai dari peremajaan rel, modernisasi wesel, pembaruan sistem sinyal, hingga penerapan teknologi digital untuk menggantikan metode kerja manual.
“Transformasi prasarana ini bukan sekadar pembaruan teknis, tetapi fondasi untuk masa depan. Kami ingin memastikan setiap perjalanan pelanggan berlangsung aman, andal, dan didukung teknologi terkini,” ujar Direktur Pengelolaan Prasarana KAI, Heru Kuswanto.
Langkah ini selaras dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan berlandaskan prinsip Big Point – High Impact – Powerful – Efficiency Impact.
Tiga fokus utama menjadi pijakan antara lain meningkatkan RAMSS (Reliability, Availability, Maintainability, Safety, and Services) untuk memperkuat daya saing dan pendapatan perusahaan.
Kemudian, transformasi digital dalam pengoperasian dan perawatan prasarana demi efisiensi, keselamatan, dan peningkatan pendapatan.
Serta, program kerja berkelanjutan yang mengacu pada prinsip Sustainability dan ESG.
Baca Juga: Mobilitas Nyaman dan Tepat Waktu, KAI Sukses Gaet Ratusan Juta Penumpang di 2025
Sejak 2020, KAI telah mengganti lebih dari 1,6 juta meter rel baja untuk memperkuat struktur jalur utama.
Bantalan kayu yang rentan lapuk diganti dengan bantalan sintetis yang lebih kuat dan tahan lama.
Ratusan wesel diperbarui menggunakan struktur beton, meningkatkan stabilitas dan kecepatan operasi di lebih dari 800 kilometer jalur.
Hasilnya, Track Quality Index pada triwulan I 2025 mencapai 5.554, mendekati kategori sempurna.
Baca Juga: Hindari Benang Layangan, Pemotor di Banyuwangi Tewas Tabrak Pagar Kantor Desa
Kegiatan pemeriksaan dan perawatan kini berbasis teknologi digital.