sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Memasuki tahun 2026, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bakal kembali tancap gas mewujudkan proyek infrastruktur besar.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, pemerintah menargetkan pembangunan tiga ruas jalan tol baru segera dimulai.
Proyek tol ini diproyeksikan memperkuat konektivitas antarwilayah, mempercepat distribusi logistik, sekaligus membuka akses ekonomi baru di banyak daerah.
Pembangunan jalan tol di Jatim kini menjadi bagian dari rencana jangka menengah — melalui RPJMD 2025–2030 — sekaligus tercantum dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan regulasi terbaru.
Baca Juga: Hedon Estate Banyuwangi: Restoran Instagramable dengan Kuliner Khas Osing
Berikut tiga ruas tol prioritas yang direncanakan dimulai tahun 2026:
Tiga Tol Baru Prioritas 2026
- Tol Bunder–Manyar (segmen dari jaringan Krian–Legundi–Bunder–Manyar / KLBM)
Ruas tol ini akan menjadi bagian penting dari jaringan tol KLBM yang menghubungkan kawasan industri dan pelabuhan di Gresik–Manyar. Perkiraan panjang segmen Bunder–Manyar sekitar 9,4 kilometer. Tol ini diharapkan meningkatkan efisiensi distribusi logistik dari dan ke pelabuhan serta memperlancar arus barang industri. - Tol Malang–Kepanjen
Dikenal juga sebagai Tol Mapan, proyek ini saat ini masuk tahap studi kelayakan (feasibility study), dengan rencana konstruksi mulai 2026. Panjang tol diperkirakan sekitar 30 km — rute ini akan menghubungkan Kota Malang dengan Kabupaten Malang bagian selatan. Dengan tol ini, akses ke wilayah Malang selatan dan kawasan wisata serta agraris di sana diharapkan semakin mudah dan cepat. - Ruas Tol Besuki–Banyuwangi (lanjutan proyek Tol Probolinggo–Banyuwangi / Probowangi)
Ruas ini merupakan bagian tahap kedua proyek Tol Probowangi yang akan menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi, sepanjang sekitar 126,10 kilometer. Setelah tahap pertama yang sudah dikerjakan, tahap dua diharapkan segera direalisasikan agar konektivitas dari pusat Jawa Timur menuju ujung timur semakin singkat dan efisien.
Baca Juga: SEA Games 2025: Timnas U-22 Indonesia Tersungkur 0-1 dari Filipina, Peluang Semifinal Menipis
Alasan & Manfaat Proyek Tol Baru
Menurut agenda RPJMD dan dokumen PSN, pembangunan tol ini bukan semata proyek fisik — tapi bagian dari strategi besar memperkuat:
- Konektivitas antarkota dan provinsi — memperpendek waktu tempuh, memperlancar arus barang dan orang.
- Distribusi logistik & perdagangan — terutama untuk kawasan industri, pelabuhan, dan wilayah agraris/pertanian.
- Peningkatan akses ekonomi dan pemerataan — membuka peluang investasi, industri, dan mobilitas tenaga kerja lebih merata.
- Percepatan pembangunan infrastruktur sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang.
Baca Juga: Tiga Pemain Terancam Skors! Prediksi Starting XI Tottenham Hotspur vs Slavia Praha di Liga Champions
Gubernur Khofifah dan jajaran Pemprov menegaskan bahwa tol-tol ini menjadi bagian dari Program Strategis Nasional, sehingga mendapat prioritas pembiayaan dan pengawasan agar terwujud sesuai target.
Tantangan & Catatan Penting
Meski rancangan sudah matang dan masuk daftar PSN, realisasi jalan tol tentu menghadapi tantangan: pembebasan lahan, kajian lingkungan, kesiapan trase dan desain, hingga dukungan regulasi dan pembiayaan.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Memasuki tahun 2026, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bakal kembali tancap gas mewujudkan proyek infrastruktur besar.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, pemerintah menargetkan pembangunan tiga ruas jalan tol baru segera dimulai.
Proyek tol ini diproyeksikan memperkuat konektivitas antarwilayah, mempercepat distribusi logistik, sekaligus membuka akses ekonomi baru di banyak daerah.
Pembangunan jalan tol di Jatim kini menjadi bagian dari rencana jangka menengah — melalui RPJMD 2025–2030 — sekaligus tercantum dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan regulasi terbaru.
Baca Juga: Hedon Estate Banyuwangi: Restoran Instagramable dengan Kuliner Khas Osing
Berikut tiga ruas tol prioritas yang direncanakan dimulai tahun 2026:
Tiga Tol Baru Prioritas 2026
- Tol Bunder–Manyar (segmen dari jaringan Krian–Legundi–Bunder–Manyar / KLBM)
Ruas tol ini akan menjadi bagian penting dari jaringan tol KLBM yang menghubungkan kawasan industri dan pelabuhan di Gresik–Manyar. Perkiraan panjang segmen Bunder–Manyar sekitar 9,4 kilometer. Tol ini diharapkan meningkatkan efisiensi distribusi logistik dari dan ke pelabuhan serta memperlancar arus barang industri. - Tol Malang–Kepanjen
Dikenal juga sebagai Tol Mapan, proyek ini saat ini masuk tahap studi kelayakan (feasibility study), dengan rencana konstruksi mulai 2026. Panjang tol diperkirakan sekitar 30 km — rute ini akan menghubungkan Kota Malang dengan Kabupaten Malang bagian selatan. Dengan tol ini, akses ke wilayah Malang selatan dan kawasan wisata serta agraris di sana diharapkan semakin mudah dan cepat. - Ruas Tol Besuki–Banyuwangi (lanjutan proyek Tol Probolinggo–Banyuwangi / Probowangi)
Ruas ini merupakan bagian tahap kedua proyek Tol Probowangi yang akan menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi, sepanjang sekitar 126,10 kilometer. Setelah tahap pertama yang sudah dikerjakan, tahap dua diharapkan segera direalisasikan agar konektivitas dari pusat Jawa Timur menuju ujung timur semakin singkat dan efisien.
Baca Juga: SEA Games 2025: Timnas U-22 Indonesia Tersungkur 0-1 dari Filipina, Peluang Semifinal Menipis
Alasan & Manfaat Proyek Tol Baru
Menurut agenda RPJMD dan dokumen PSN, pembangunan tol ini bukan semata proyek fisik — tapi bagian dari strategi besar memperkuat:
- Konektivitas antarkota dan provinsi — memperpendek waktu tempuh, memperlancar arus barang dan orang.
- Distribusi logistik & perdagangan — terutama untuk kawasan industri, pelabuhan, dan wilayah agraris/pertanian.
- Peningkatan akses ekonomi dan pemerataan — membuka peluang investasi, industri, dan mobilitas tenaga kerja lebih merata.
- Percepatan pembangunan infrastruktur sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang.
Baca Juga: Tiga Pemain Terancam Skors! Prediksi Starting XI Tottenham Hotspur vs Slavia Praha di Liga Champions
Gubernur Khofifah dan jajaran Pemprov menegaskan bahwa tol-tol ini menjadi bagian dari Program Strategis Nasional, sehingga mendapat prioritas pembiayaan dan pengawasan agar terwujud sesuai target.
Tantangan & Catatan Penting
Meski rancangan sudah matang dan masuk daftar PSN, realisasi jalan tol tentu menghadapi tantangan: pembebasan lahan, kajian lingkungan, kesiapan trase dan desain, hingga dukungan regulasi dan pembiayaan.







