RadarBanywangi.id – Kepulan asap menggegerkan warga yang tinggal di perkampungan padat penduduk di Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng sekitar pukul 09.18, Rabu (6/11). Salah satu rumah milik Ikhwanuddin, 29, yang ada di kampung itu terbakar.
Api yang diduga berasal dari kompor yang lupa dimatikan usai memasak itu, menghanguskan rumah dan semua perabotannya. Korban mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 100 juta. “Saya tidak di rumah, tapi melihat ada keplan asap,” terng Ikhwanuddin.
Bersama dengan warga, Ikhwanuddin mencari asal asap yang mengepul dan menjulang tinggi itu. Tanpa diduga, asap itu ternyata dari rumahnya yang terbakar. “Saya juga langsung pulang,” ungkapnya.
Saat rumahnya terbakar itu, terang dia, di dalam ada neneknya Jumaiyah yang sudah berumur 75 tahun. Untungnya, nenek ini berhasil diselamatkan. “Nenek itu syock dan sempat pingsan melihat rumahnya terbakar,” terang petugas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Damkarmat) Sektor Genteng, Irfan Muklisin.
Baca Juga: Ari-Ari Bayi Ditemukan di Tengah Kebun, Bayi Belum Ditemukan, Diduga Hasil Hubungan Gelap di Sidomulyo Muncar Banyuwangi
Menurut Irfan, api yang membakar rumah itu berasal dari kompor yang tidak dimatikan. Sebelum kebakaran, nenek Jumaiyah menghangatkan sayur dan tertidur di ruang tengah. “Api dari kompor menjalar ke barang-barang di sekitarnya dan melahap seisi rumah,” katanya.
Saat api berkobar, warga sekitar melapor ke Damkarmat. Hanya butuh beberapa menit saja, satu unit truk damkarmat dengan tiga personel tiba di lokasi. Maklum, lokasi kebakaran hanya berjarak sekitar 300 meter dari kantor damkarmat. “Butuh waktu 15 menit untuk memadamkan api, dan 15 menit untuk pendinginan. Kami sempat melihat kemungkinan kanan-kiri bangunan terpapar api. Tapi Alhamdulillah, saluran api dapat segera kami putus,” terang Irfan.
Tidak ada korban jiwa maupun luka bakar. Hanya saja, korban mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 100 juta. Sebab, bangunan rumah itu kini hanya menyisakan tembok. “Api membakar kasur, lemari, kursi, meja, dan barang-barang lainnya,” bebernya.
Selain barang-barang tersebut, terdapat beberapa surat berharga yang masih dalam proses pencarian. Surat-surat itu hilang dan diduga terbakar. “BPKB motor dan surat rumah itu tidak ketemu. Bisa jadi ikut terbakar atau masih ada di bawah reruntuhan,” ujar Irfan pada Jawa Pos Radar Genteng.
Kepala Desa Genteng Wetan, Sukri berjanji akan memberikan bantuan kepada Ikhwanuddin. Untuk sementara, bantuan yang diberikan pembersihan reruntuhan atap yang ada. “Perangkat desa dan warga kami kerahkan untuk membereskan atap, nanti kami akan bantu untuk merenovasi rumah,” janjinya.(cw1/abi)