KALIPURO – Ratusan santri dari Ponpes Salafiyah Syafiiyah Nurul Amin dan MA lbrahimy Lingkungan Secang, Kelurahan Kalipuro kemarin (13/11) memenuhi jalanan yang berada di depan gedung ponpes mereka. Didampingi para guru, santri tersebut terlihat menyingkirkan kerikil dan membersihkan jalanan dari kotoran yang berserakan.
Kegiatan yang dilakukan oleh para santri dan guru tersebut rupanya bukan semata bersih-bersih biasa, ternyata mereka tengah menyiapkan jalan yang akan diaspal. Pasalnya, jalan yang berada di depan ponpes mereka itu sudah bertahun-tahun dibiarkan dalam kondisi rusak. ”Hari ini santri memang dikerahkan untuk bersih-bersih, kita mau mengaspal jalan yang rusak ini,” ujar Sofi, salah satu guru yang mengajar di ponpes tersebut.
Tokoh masyarakat setempat Khusaini mengatakan, langkah itu terpaksa dilakukan karena mereka sudah lama menanti janji pengaspalan jalan dari pemerintah. Pria yang juga merupakan pengasuh Ponpes Salafiyah Syafiiyah Nurul Amin itu mengaku, jalan tersebut tidak pernah dibenahi sejak tahun 2002 lalu. Akibatnya, lambat laun jalan semakin rusak dan menimbulkan masalah bagi para santri yang belajar.
“Seminggu lalu ada santri yang jatuh gara-gara lewat jalan rusak di depan pondok. Setelah itu, saya langsung mengumpulkan guru dan santri untuk membahas masalah jalan. Mereka sepakat iuran untuk membenahi jalan. Warga setempat, juga ikut membantu supaya jalan segera dinspal,” ujar Khusaini.
Lurah Kalipuro Slamet Suryono menjelaskan, untuk pembangunan jalan Ibrahimy, pihaknya setiap tahun telah mengusulkan melalui Musrenbangkel. Bahkan, pada tahun 2016 lalu telah disetujui untuk dibangun oleh pemerintah Kabupaten. Rencananya kurang lebih sepanjang 250 meter dari pertigaan pemakaman setempa hingga di depan sekolahan Ponpes Nurul Amin secang.
“Sudah diusulkan tiap tahun di Musrenbangkel, tapi yang menentukan dinas terkait. Tahun 2016 sebenarnya sudah di-ACC dibangun jalan sepanjang kurang lebih 250 meter depan sekolahan dan Ponpes Secang, sisanya masih menunggu Kabupaten,” ujarnya. (radar)
