Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sejarah Politeknik Negeri Banyuwangi: Awal Dibuka hanya Ada Empat Jurusan – Radar Banyuwangi

sejarah-politeknik-negeri-banyuwangi:-awal-dibuka-hanya-ada-empat-jurusan-–-radar-banyuwangi
Sejarah Politeknik Negeri Banyuwangi: Awal Dibuka hanya Ada Empat Jurusan – Radar Banyuwangi

RadarBanyuwangi.id – Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) sudah eksis sejak 4 Oktober 2013. Sebelumnya, kampus ini bernama Akademi Komunitas Banyuwangi.

Kampus Poliwangi berada di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Kampus tersebut didukung lima jurusan dengan 16 program studi (prodi). Kehadiran kampus ini, awalnya merupakan keinginan Pemkab Banyuwangi untuk memiliki perguruan tinggi negeri.

Pada masa awal, Poliwangi direncanakan membuka empat empat jurusan. Yakni Teknik mesin otomotif, teknik elektronika komunikasi, teknik elektro industri, serta jurusan ketatalaksanaan pelayaran niaga dan kepelabuhan.

Baca Juga: PKM Poliwangi Ciptakan Aplikasi Monitoring Kegiatan untuk Desa Pendarungan

Pada tahun 2007, Dirjen Pendidikan Tinggi memberikan kesempatan kepada Pemkab Banyuwangi untuk menyelenggarakan politeknik baru pada tahun 2008. Tim kemudian untuk menyusun proposal pendirian politeknik daerah. Hasil pembahasan tim task force merekomendasikan proposal pendirian politeknik dengan  tiga jurusan awal yang diusulkan ke Bupati Banyuwangi. Jurusan tersebut yakni Jurusan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Informatika, dan Jurusan Analis Kesehatan.

Tetapi setelah melalui pembahasan yang panjang, disepakati bahwa program politeknik daerah ini menghasilkan lulusan yang dapat bekerja secara mandiri. Dengan berbagai pertimbangan, maka jurusan analis kesehatan pun ditunda.

Disepakati kemudian jurusan yang diajukan ke Ditjen Dikti Depdiknas yakni Jurusan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Informatika, dan Jurusan Teknik Sipil. Rencana pendirian ini kemudian dikomandoi oleh Drs Sabari MM. Dia bertugas melakukan kajian terkait dengan rencana pendirian kampus negeri. Dari sanalah kemudian muncul tim penyusun dan perintis Poliwangi.

Baca Juga: Poliwangi Fasilitasi Desa Tambong dengan Bank Sampah

Upaya ini sempat terganjal karena adanya imbauan dari Ditjen Dikti, di mana perguruan tinggi swasta tidak diperkenankan membuka program baru dan tidak diperkenankan pendirian perguruan tinggi baru.

Tim pun melakukan konsultasi ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Hasil konsultasi ini memberikan secercah harapan. Meski pendirian Politeknik masih mengalami hambatan karena aturan Dikti. Tim perintis terus melakukan konsolidasi untuk mewujudkan berdirinya sebuah Politeknik di Banyuwangi.

Hasil konsultasi dengan Dirjen Dikti memberikan arahan, di antaranya membantu dan memberikan pencerahan alih status Akademi Komunitas Banyuwangi menjadi Politeknik Banyuwangi. Selain itu, politeknik harus berbentuk yayasan didukung pemkab dan DPRD melalui Peraturan Daerah. Pemkab juga mereformasi Yayasan Pendidikan Rempeg Jagapati menjadi Yayasan Pendidikan Pemkab Banyuwangi. (nic/bay)

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.