Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Selain Digital, PU Pengairan Banyuwangi Juga Awetkan Peta Lawas Saluran Irigasi Secawan dan Kumbo

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

NASKAH ID – Proses migrasi dari data fisik ke digital sedang digarap oleh Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Beberapa titik yang menjadi fokus saat ini adalah Bajulmati, Secawan Bate dan Kumbo.

Dalam prosesnya, Dinas PU Pengairan Banyuwangi juga menemukan tantangan. Selain peta lawas yang masih menggunakan bahasa Belanda, proses recovery juga membutuhkan teknik khusus dalam melestarikan peta fisik yang sudah ada.

“Dikumpulkan dari masing-masing Korsda kemudian dijadikan satu dan disimpan di Dinas. Itu selanjutnya menjadi sebuah warisan fisik dari perjalanan teknologi dari zaman ke zaman,” kata Riza Al Fahroby, Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi.

Baca Juga: PU Pengairan Banyuwangi Utamakan Regulasi dalam Proses Pematokan Aset

Riza mengatakan, beberapa dari peta lawas sudah tidak utuh lagi. Mulai dari tulisan yang agak pudar hingga kertas yang sudah mulai hancur karena termakan serangga. Untuk itu, penting juga untuk dilakukan proses pengawetan yang baik dan benar.

“Peta lama ini tetap menjadi arsip. Beberapa masih ada yang berbentuk blueprint. Ada yang menggunakan kertas mirip kalkir, ada juga beberapa jenis kertas lainnya. Peta tersebut kemudian digambar ulang ke bentuk digital,” kata Riza.

Dalam merawat peta lama ini, ada beberapa teknik yang dipakai oleh Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Mulai dari konservasi fisik, handling, dan restorasi.

Konservasi fisik misalnya, ini melibatkan perlindungan fisik dokumen lama dari kerusakan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan termasuk penyimpanan dokumen dalam wadah asam bebas atau non-asam.

Juga penggunaan sleeve plastik transparan untuk melindungi dokumen, dan penghindaran paparan langsung terhadap cahaya matahari, kelembaban, suhu ekstrem, dan polusi.

Agar lebih awet dan tidak pudar, peta lawas juga dilakukan semacam laminasi khusus yang membuat tulisan tidak pudar dan kertas hancur.

“Dengan peta the series ini kita menjadi tahu perkembangan yang ada dari zaman dulu hingga kini. Dulu nggak ada sekarang ada dan seterusnya. Kita juga bisa mempelajari banyak hal dari sejarah pembangunan irigasi itu,” jelasnya.

 

source