Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Selama Setahun Terjadi 186 Insiden Kebakaran di Banyuwangi, Nilai Kerugian Material Bikin Geleng-Geleng Kepala

selama-setahun-terjadi-186-insiden-kebakaran-di-banyuwangi,-nilai-kerugian-material-bikin-geleng-geleng-kepala
Selama Setahun Terjadi 186 Insiden Kebakaran di Banyuwangi, Nilai Kerugian Material Bikin Geleng-Geleng Kepala

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Sepanjang tahun 2024, Banyuwangi banyak diwarnai insiden kebakaran. Mulai rumah, kapal, toko, lahan, hingga pabrik. Sepanjang tahun tersebut, tercatat ada 186 kejadian kebakaran dengan kerugian material mencapai Rp 35,6 miliar. Penyebabnya beragam. Mulai korsleting listrik, cuaca ekstrem, kompor gas meledak, hingga puntung rokok.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi mencatat ada ratusan kejadian kebakaran di Bumi Blambangan. Kejadian paling banyak pada bulan Agustus 2024 yang mencapai 31 insiden. Sedangkan jumlah kerugian material yang paling besar terjadi pada bulan Desember dengan nominal Rp 20,1 miliar.

Dari ratusan kejadian kebakaran tersebut, pemicu paling tinggi akibat pembakaran sampah. Disusul korsleting listrik yang mencapai 60 insiden.

Baca Juga: 15 Siswa TK di Banyuwangi Terima Hadiah Lomba Mewarnai Harjaba Ceria, Ada yang Ingin Jadi Petugas Damkar

Humas Damkarmat Banyuwangi Muammar Kadhafi mengatakan, jumlah kebakaran yang terjadi tahun lalu meningkat dibandingkan tahun 2023. ”Memang ada peningkatan jika dibandingkan dari tahun sebelumnya, di mana tahun 2023 terdapat 117 kejadian,” ungkapnya.

Selama tahun 2024, lanjut Kadhafi, kerugian materialnya cukup banyak, bahkan mencapai Rp 35,6 miliar. ”Kerugian materialnya paling banyak di bulan Desember karena adanya insiden kebakaran dua kapal ikan,” jelasnya.

Dikatakan Kadhafi, kasus kebakaran besar membutuhkan waktu lama untuk pemadaman. Seperti pengalaman menangani kebakaran dua kapal ikan, yaitu KM Dinda Jaya dan KM Bahtera, di Dermaga Pelabuhan Masami, Kalipuro, Banyuwangi. ”Akibat dari kebakaran dua kapal tersebut, kerugian material mencapai Rp 20 miliar,” imbuhnya.

Baca Juga: Dua Ekor Kucing Terjebak di Dalam Sumur, Ini yang Dilakukan Petugas Damkarmat Banyuwangi

Selain itu, kejadian terberat yang pernah dihadapi adalah saat menangani kasus terbakarnya gudang atau pabrik sabut kelapa milik PT Haka Artha Cipta Unggul di Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi. ”Damkarmat membutuhkan waktu kurang lebih delapan jam untuk menjinakkan api yang membakar tumpukan sabut kelapa yang notabene mudah terbakar. Kami butuh 39 tangki air untuk memadamkan api,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi kebakaran, Kadhafi mengimbau kepada masyarakat agar tidak meninggalkan sumber panas atau sumber api tanpa pengawasan, misalnya kompor, tungku, setrika, lilin, hingga obat nyamuk. Warga juga diimbau selalu memeriksa instalasi listrik dan menggunakan peralatan SNI.

Warga juga diimbau jangan membiarkan perangkat listrik terus menyala setelah digunakan, contohnya charger dan kipas angin. Hindari juga multistop kontak. Selanjutnya, jangan membuang puntung rokok sembarangan dan sediakan APAR pada posisi yang mudah terlihat dan terjangkau.

”Damkarmat siaga 24 jam untuk melayani masyarakat terkait penanganan kebakaran, penanganan material berbahaya, hingga penyelamatan lainnya yang membahayakan,” tandas Kadhafi. (rio/aif/c1)

Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi