Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Selamat Datang Pesaing Merpati

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

HARI ini 20 September 2012, ada sejarah baru yang diukir di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Pener-bangan dari Bandara Blimbingsari, Banyuwangi (BWW), ke Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Ja-karta (CGK), viaJuanda Surabaya (SUB) dan seba-liknya telah dibuka. Penambahan jadwal terbang ini dilayani oleh operator Wings Air yang merupakan anak perusahaan Lion Air. Dengan adanya operator penerbangan baru, berarti maskapai Merpati Nu-Oleh: A. CHOLIQ BAYA santara yang sudah lebih dulu beroperasi tidak lagi memonopoli jalur SUB-BWW dan sebaliknya.

Wings Air akan melayani penerbangan dari CGK menuju BWW pukul 06.50 WIB dengan transit di Ju-anda Surabaya. Selanjutnya, dari SUB menuju BWW take offpukul 9.30 WIB. Sebaliknya, penerbangan dari BWW menuju CGK berangkat pukul 10.45 dan transit di SUB, baru dilanjutkan ke CGK. Dalam masa promosi, tiket BWW-SUB dan sebaliknya di-tawarkan Rp 313 ribu dan tiket ekonomi Rp 379 ribu.

Jadwal penerbangan Merpati tidak ada perubahan. Rute SUB-BWW dilayani pukul 13.40 WIB dan rute BWW-SUB dilayani pukul 14.50 WIB. Pesawat yang akan dioperasikan Wings Air ber-jenis ATR-72 seri 500 dengan kapasitas 72 kursi.

Pesawat buatan Prancis itu memiliki seatlebih ba-nyak daripada pesawat MA-60 buatan China yang dioperasikan Merpati. Meski kapasitas penum-pang dan barang lebih banyak, tapi runway(lan-dasan pacu) yang dibutuhkan untuk take offdan landingtidak terlalu panjang. RunwayBandara Blimbingsari yang panjangnya 1.400 meter itu su-dah mencukupi. Sebab, bobot kosong pesawat ATR72-500 hanya 12.950 kg. MA-60 yang kapasitas penumpangnya lebih sedikit, ternyata bobot ko-songnya mencapai 13.700 kg

Kenyataan yang ada selama ini, dari 60 seatyang tersedia di MA-60, pihak ope rator Merpati hanya berani mematok mak simal 44 seat. Jika melebihi itu, mereka kha watir pe-sawat tidak bisa terbang mak simal. Anehnya, meski hanya diisi 44 pe numpang, pihak ope rator tetap tidak mampu melayani pe-numpang secara maksimal. Buktinya, saat penerbangan dari Banyuwangi ke Surabaya Sabtu (8/9) lalu, pihak operator tak berani mengangkut barang penumpang ke dalam bagasi. Mereka lebih memilih mengangkut
barang lewat jalur darat.

Kenyataan itu sungguh ironis. Bahkan, me-nurut saya sangat memalukan. Bagai mana
bisa penumpang dan barangnya di pisahkan. Penumpang sampai SUB ha nya butuh waktu 40 menit, sedang ba rang nya diangkut lewat darat dan butuh waktu delapan jam. Ba gai-mana nasib penumpang yang sudah mem-beli tiket dan akan melanjutkan perjalanan ke kota lain? Apakah mereka harus berjam-jam menunggu barang mereka yang di-angkut viadarat? Tentu realitas itu sangat lucu dan aneh. Itu berarti Merpati tidak mam pu mengalkulasi bobot penumpang dan barang bawaan secara dini.

Tak hanya itu, para penumpang saat itu juga kecewa karena keberangkatan pesawat ter tunda satu jam. Padahal, untuk menuju ke Bandara Blimbingsari, sebagian besar pe numpang dibuat repot karena harus ber jibaku menerobos barisan peserta gerak jalan Rogojampi–Blimbingsari. Bahkan, be berapa di antara mereka terpaksa harus oper naik ojek karena takut ketinggalan pe sawat. Ternyata, sesampai di Bandara Blim bingsari, penerbangan delay. Itu pun ma sih ditambah barang bawaan yang se-ha rusnya diangkut dalam bagasi pesawat malah dikirim melalui darat.

Soal delaysaja, ternyata tidak hanya hitungan jam. Ada yang ditunda sampai be -soknya. Seorang pemilik toko emas di Rogojampi mengaku perjalanannya ber-sa ma Merpati beberapa kali tertunda. Bah-kan, penerbangan dari SUB ke BWW yang se harusnya take off pukul 13.40 WIB baru bisa terbang besok paginya. Tak hanya itu, se ring kali pesawat tidak beroperasi dengan ala san perbaikan secara mendadak tanpa pem beritahuan sebelumnya. Kondisi itu tentu membuat tidak nyaman penumpang.

Dengan hadirnya Wings Air, kini maskapai Merpati tidak lagi sendiri melayani pe-numpang dari Bumi Blambangan menuju Kota Buaya dan sebaliknya. Kini para pe num-pang memiliki pilihan alternatif dalam me-manfaatkan transportasi udara. Mereka bisa menyesuaikan waktu yang dimiliki agar lebih efisien. Selain itu, mereka juga bisa memilih dan membandingkan mana di antara kedua operator penerbangan itu yang pelayanan dan fasilitasnya lebih me muaskan.

Harapan kita, kedua operator pe ner ba-ngan itu saling berkompetisi untuk mem-be rikan pelayanan terbaik kepada para pe numpang. Apalagi, selama ini load factor(ting kat keterisian penumpang) rute BWW-SUB dan sebaliknya cukup bagus. Setiap kali penerbangan, semua kursi hampir se lalu penuh atau rata-rata 80 persen. Itu tentu sangat prospektif untuk ukuran ban-dara kecil, seperti Blimbingsari. Apalagi, sejak beroperasinya Bandara Blimbingsari geliat perekonomian dan pihak luar yang berinvestasi di bumi ber tajuk The Sunrise of Javaini naik cu kup tinggi. Bahkan, ke depan diprediksi akan lebih banyak lagi orang dari luar Ba nyuwangi yang akan memanfaatkan jalur penerbangan tersebut.

Hal itu seiring mulai di garapnya akses infrastruktur menuju lo kasi wisata Gunung Ijen dan Pantai Pleng kung. Digelarnya even berkelas in ternasional, seperti Banyuwangi Ethno Car nival (BEC) 2, Tour de Ijen, dan rencana lom ba surfingtingkat dunia di pantai Pleng kung, juga turut andil besar.

Untuk mengantisipasi semua itu, mulai ta hun ini pemerintah akan menambah pan-jang runwayBandara Blimbingsari 500 meter. Sehingga, total panjangnya nanti mencapai 1900 meter. Dengan de mi kian, Bandara Blimbingsari sangat me mungkinkan disinggahi pesawat dengan ka pasitas penumpang dan barang yang le bih besar. Selain itu, saat ini di Bandara Blimbingsari juga sudah mulai dipasangi airfield lighting system(ALS), yaitu lampu runway, supaya bisa digunakan untuk penerbangan pada malam hari.

Dengan masuknya operator penerbangan bar u diser tai pena mbahan panjang runwaydan pemasangan ALS, Bandara Blimbingsari diharapkan makin ramai. Bila arus penumpang terus bertambah, operator penerbangan pasti akan menambah jadwal terbang dan rute baru. Dampaknya, akan banyak keuntungan sekaligus kemajuan yang didapat oleh daerah ini. Termasuk, berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Semoga.(Radar)