BANYUWANGI, KOMPAS.com – Upacara kemerdekaan HUT RI ke-80 berlangsung meriah di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (17/8/2025).
Upacara berlangsung khidmat dipimpin oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, sebagai inspektur upacara.
Saat pengibaran bendera, mereka membentuk formasi angka 17 dan 45 bila dilihat dari udara.
Perayaan semakin semarak dengan berbagai atraksi yang ditampilkan, mulai dari pertunjukan tari kolosal yang dibawakan oleh ratusan pelajar Banyuwangi yang merepresentasikan berbagai suku yang ada di Banyuwangi, di antaranya suku Bugis, Bali, Osing, dan Madura.
Baca juga: Pertama Kali, Warga Banyuwangi Rayakan HUT RI di Atas Laut Lokasi Pertempuran Selat Bali
Dilanjutkan dengan atraksi dirgantara, manuver terbang (flypass) dua pesawat latih Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi menghiasi langit Banyuwangi.
Atraksi tersebut diikuti oleh tiga atlet paramotor Jawa Timur, yang salah satunya membawa bendera Merah Putih.
Mereka terbang dari Pantai Boom menuju Taman Blambangan, berputar sebanyak tiga kali, lalu mendarat dengan apik di tengah Taman Blambangan.
Usai mendarat, salah satu pilot perempuan paramotor, Zamitah Dea Rhein, menyerahkan buket bunga kepada Bupati Ipuk.
“Seru banget bisa ambil bagian dari Peringatan Kemerdekaan RI di Banyuwangi. Alhamdulillah lancar karena lokasinya memang proper,” kata atlet Jatim yang pernah memenangi kejuaraan PON Aceh tahun 2024 itu.
Zamitah mengatakan, ia baru pertama kali terbang di langit Banyuwangi. Beruntung, pendaratan di Taman Blambangan berlangsung lancar meski tanpa gladi bersih, sebab lokasi tersebut telah cukup sesuai untuk pendaratan meski tanpa uji coba.
Baca juga: Mayoritas Anggota DPRD Sumenep Absen Saat Upacara HUT ke-80 RI
Terkait kendala, Zamitah mengaku dihadapkan pada angin yang kencang, sebab waktu telah memasuki pukul 9.00, yang biasanya angin memang berhembus lebih kencang dari biasanya.
“Tapi alhamdulillah bisa diatasi,” ucap pembawa bendera Merah Putih tersebut.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!