RadarBanyuwangi.id – Petani cabai merah besar (CMB) tampaknya sedang ketiban berkah. Setelah dihantui kerugian karena harga jual komoditas mereka yang anjlok hingga laku Rp 5.000 pada September 2024 lalu, saat ini harga pedesaan itu naik menjadi Rp 40.000 per kilogram, Jumat (24/1).
Kenaikan harga cabai merah itu, sudah bertahan sejak Desember lalu. Sampai sekarang, harga di tingkat petani masih tergolong tinggi.
“Sekarang ini petani sedang senang, bisa jadi ganti yang kemarin-kemarin (saat harga murah). Harganya sudah tinggi sejak sebulan terakhir ini,” kata Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Banyuwangi, Nanang Triatmoko.
Baca Juga: Sempat Tembus Rp 120 ribu Perkilo, Harga Cabai di Pasar Banyuwangi Kini Anjlok
Nanang menyebut, kenaikan harga CMB itu terjadi akibat minimnya stok di pasaran. Menurutnya, sejumlah daerah penghasil cabai merah terjadi gagal panen.
“Di Kediri sekarang ini gagal panen. Karena banyak yang gagal panen itu harganya melambung,” ungkapnya.
Harga tinggi di tingkat petani itu, diikuti kenaikan ekstrem di tingkat pasar. Sekarang ini, harga CMB di Pasar Induk Genteng 1 Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng mencapai Rp 62 ribu per kilogram.
“Pada November 2024 harganya Rp 15 ribu per kilogram, itu yang kualitas bagus,” ujar Petugas Pasar Induk Genteng 1, Arif Kurniawan.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Pencinta Makanan Pedas, Harga Cabai Merosot Rp 11 Ribu Hanya dalam Tempo Sehari
Senada dengan Nanang, Arif menyebut kenaikan harga CMB itu karena kelangkaan barang di sejumlah pasar. Bahkan, pedesan dari Banyuwangi saat ini dikirim ke wilayah Jakarta.
“Yang cabai dari sini dikirim ke Jakarta, makanya di sini sedikit barangnya, dan harganya melambung,” tandasnya.
Kenaikan harga CMB itu, terjadi nyaris setiap hari. Dari pantauan Arif, setiap harinya harga cabai merah naik Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per kilogramnya.
“Kemarin (Kamis, 23/1), harganya masih Rp 60 ribu, sekarang naik menjadi Rp 62 ribu,” tandas pria asli Kecamatan Genteng itu.
Baca Juga: Pekan Lalu Masih Rp 120 Ribu, Segini Harga Cabai Rawit Setelah Merosot Tajam
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Petani cabai merah besar (CMB) tampaknya sedang ketiban berkah. Setelah dihantui kerugian karena harga jual komoditas mereka yang anjlok hingga laku Rp 5.000 pada September 2024 lalu, saat ini harga pedesaan itu naik menjadi Rp 40.000 per kilogram, Jumat (24/1).
Kenaikan harga cabai merah itu, sudah bertahan sejak Desember lalu. Sampai sekarang, harga di tingkat petani masih tergolong tinggi.
“Sekarang ini petani sedang senang, bisa jadi ganti yang kemarin-kemarin (saat harga murah). Harganya sudah tinggi sejak sebulan terakhir ini,” kata Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Banyuwangi, Nanang Triatmoko.
Baca Juga: Sempat Tembus Rp 120 ribu Perkilo, Harga Cabai di Pasar Banyuwangi Kini Anjlok
Nanang menyebut, kenaikan harga CMB itu terjadi akibat minimnya stok di pasaran. Menurutnya, sejumlah daerah penghasil cabai merah terjadi gagal panen.
“Di Kediri sekarang ini gagal panen. Karena banyak yang gagal panen itu harganya melambung,” ungkapnya.
Harga tinggi di tingkat petani itu, diikuti kenaikan ekstrem di tingkat pasar. Sekarang ini, harga CMB di Pasar Induk Genteng 1 Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng mencapai Rp 62 ribu per kilogram.
“Pada November 2024 harganya Rp 15 ribu per kilogram, itu yang kualitas bagus,” ujar Petugas Pasar Induk Genteng 1, Arif Kurniawan.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Pencinta Makanan Pedas, Harga Cabai Merosot Rp 11 Ribu Hanya dalam Tempo Sehari
Senada dengan Nanang, Arif menyebut kenaikan harga CMB itu karena kelangkaan barang di sejumlah pasar. Bahkan, pedesan dari Banyuwangi saat ini dikirim ke wilayah Jakarta.
“Yang cabai dari sini dikirim ke Jakarta, makanya di sini sedikit barangnya, dan harganya melambung,” tandasnya.
Kenaikan harga CMB itu, terjadi nyaris setiap hari. Dari pantauan Arif, setiap harinya harga cabai merah naik Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per kilogramnya.
“Kemarin (Kamis, 23/1), harganya masih Rp 60 ribu, sekarang naik menjadi Rp 62 ribu,” tandas pria asli Kecamatan Genteng itu.
Baca Juga: Pekan Lalu Masih Rp 120 Ribu, Segini Harga Cabai Rawit Setelah Merosot Tajam
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.