Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sinergi Memperkuat Hilirisasi Komoditas Unggulan di Sekarkijang

sinergi-memperkuat-hilirisasi-komoditas-unggulan-di-sekarkijang
Sinergi Memperkuat Hilirisasi Komoditas Unggulan di Sekarkijang

RadarBanyuwangi.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember menggelar Stakeholder Forum (SF) 2024. Kegiatan ini diselenggarakan di Rock Convention Center Lumajang pada tanggal 5 Desember 2024. Stakeholder Forum merupakan kegiatan Tahunan.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan apresiasi, insight, dan memperkuat engagement dengan responden survei dan stakeholders.

Tahun ini kegiatan diselenggarakan dengan mengangkat tema “Prospek Pertumbuhan Ekonomi dan Potensi Hilirisasi Komoditas Unggulan di Sekarkijang”, yang terdiri atas 2 sesi yakni sesi talkshow dengan tema yang sama dengan tema kegiatan, dan sesi motivasi dengan tema “Dari Prokrastinasi ke Produktivitas: Panduan Mengelola Waktu dengan Efektif”. 

Baca Juga: Partai Golkar Dukung Hentikan Perdagangan Anjing Untuk Konsumsi di Curing Banyuwangi

Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 220 tamu undangan diantaranya Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni, S.H., M.Si, jajaran forkopimda kab. Lumajang, pimpinan OPD di wilayah kerja KPwBI Jember, serta perusahaan, lembaga pemerintah, asosiasi, perguruan tinggi/lembaga penelitian, bank, lembaga keuangan non bank (LKNB), pedagang eceran, dan pedagang pasar dari wilayah Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang (Sekarkijang) yang meliputi Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Bondowoso.

Kepala Perwakilan BI Jember Gunawan menyampaikan, pada bulan November 2024, inflasi Jember dan Banyuwangi terpantau melandai baik secara bulanan dan tahunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia mengindikasikan optimisme masyarakat (pembeli dan penjual) akan perekonomian saat ini dan ke depan.

Baca Juga: Penjual Dandang Keliling Ditangkap Warga, Diduga Melakukan Pelecehan Seksual pada Ibu Muda di Jalan Sepi

Hasil survei juga mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang tetap terjaga pada tahun 2024 ini, yang nanti akan dielaborasi lebih lanjut dalam kajian proyeksi ekonomi Sekarkijang 2024 dan potensi hilirisasi komoditas unggulan Sekarkijang 2024 dalam sesi talkshow.

Sejalan dengan itu, Pj Bupati Lumajang mengatakan, salah satu program prioritas Kabupaten Lumajang pada tahun 2025 adalah perluasan lapangan pekerjaan dan pembangunan pada sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan. 

Pada sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Lumajang adalah daerah produsen yang berkontribusi cukup besar terhadap produksi nasional khususnya komoditas tebu, beras, kaphulaga, dan buah-buahan. 

Baca Juga: Melalui Pendampingan BRI, Sosok Ini Berhasil Memberdayakan Komunitas Perempuan di Lamongan

Selain itu, Kabupaten Lumajang melakukan supply susu tiap hari mencapai 30 ribu liter kepada 4 pabrik di Pasuruan di antaranya Nestle, Indoklakto, dan Frisian Flag.

Sementara itu dalam sesi talkshow, Adhitya Wardhono, S.E., M.SI., M.Sc., Ph.D selaku narasumber pertama menyampaikan bahwa Ekonomi Sekarkijang 2019–2023 relatif stabil, didorong konsumsi rumah tangga sebagai motor utama PDRB.


Page 2

Inflasi naik signifikan pasca-pandemi namun mulai terkendali, sementara pengangguran dan kemiskinan menunjukkan perbaikan bertahap.

Struktur ekonomi terbukti tangguh dalam menghadapi guncangan. Wilayah Sekarkijang diproyeksikan tumbuh 1-1,5 persen setiap kuartal selama 2024–2025, pertumbuhan ini didorong oleh produktivitas, permintaan, dan sinergi kebijakan. 

Secara spasial, Kabupaten Jember memimpin pertumbuhan ekonomi tertinggi di setiap sektor, Kabupate Banyuwangi menunjukkan fundamental kuat, Bondowoso dan Situbondo pulih stabil pasca-pandemi, sementara Lumajang tumbuh moderat dengan fokus pada investasi dan pangan.

Baca Juga: Banyuwangi 7 Tahun Beruntun Ditetapkan Sebagai Kabupaten Terinovatif, Apa Kuncinya?

Narasumber selanjutnya pada sesi talkshow yakni Prof. Ir. Achmad Subagio, M.Agr., Ph.D yang melakukan kajian hilirisasi komoditas buah-buahan unggulan di Sekarkijang yakni buah naga, jeruk siam, pepaya, lengkeng, dan semangka. 

Pemilihan 5 buah tersebut dilakukan dengan pendekatan jumlah produksinya di wilayah Sekarkijang, dan kontribusinya terhadap produksi Provinsi Jawa Timur dan nasional.

Dalam pemaparannya, Prof. Subagyo menyampaikan bahwa hasil analisis Strength Weakness Opportunity and Threat (SWOT) menunjukkan bahwa program hilirisasi buah-buahan potensial di Sekarkijang berada pada kuadran 1 (agresif), sehingga dalam mencapai tujuan utamanya perlu dilakukan 3 langkah strategis, sistematis dan terstruktur yang dituangkan dalam Work Breakdown Structure (WBS), yaitu: (1) Penyediaan buah segar sebagai bahan baku industri yang bermutu dan berdaya saing secara berkelanjutan; (2) Pengembangan Industri antara berbahan buah segar dan pendukungnya spesifik lokasi; dan (3) Pengembangan industri bernilai tambah tinggi berbasis buah dengan bahan baku produk antaranya.

Baca Juga: Fakultas Ekonomi Untag Banyuwangi Gelar Bazar Produk Mahasiswa, Cetak Jiwa Wirausahawan Mahasiswa melalui Praktik Nyata

Dalam kegiatan ini, juga diberikan award kepada 20 mitra strategis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember dalam bentuk BI Jember Award. (cw1)

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember menggelar Stakeholder Forum (SF) 2024. Kegiatan ini diselenggarakan di Rock Convention Center Lumajang pada tanggal 5 Desember 2024. Stakeholder Forum merupakan kegiatan Tahunan.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan apresiasi, insight, dan memperkuat engagement dengan responden survei dan stakeholders.

Tahun ini kegiatan diselenggarakan dengan mengangkat tema “Prospek Pertumbuhan Ekonomi dan Potensi Hilirisasi Komoditas Unggulan di Sekarkijang”, yang terdiri atas 2 sesi yakni sesi talkshow dengan tema yang sama dengan tema kegiatan, dan sesi motivasi dengan tema “Dari Prokrastinasi ke Produktivitas: Panduan Mengelola Waktu dengan Efektif”. 

Baca Juga: Partai Golkar Dukung Hentikan Perdagangan Anjing Untuk Konsumsi di Curing Banyuwangi

Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 220 tamu undangan diantaranya Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni, S.H., M.Si, jajaran forkopimda kab. Lumajang, pimpinan OPD di wilayah kerja KPwBI Jember, serta perusahaan, lembaga pemerintah, asosiasi, perguruan tinggi/lembaga penelitian, bank, lembaga keuangan non bank (LKNB), pedagang eceran, dan pedagang pasar dari wilayah Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang (Sekarkijang) yang meliputi Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Bondowoso.

Kepala Perwakilan BI Jember Gunawan menyampaikan, pada bulan November 2024, inflasi Jember dan Banyuwangi terpantau melandai baik secara bulanan dan tahunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia mengindikasikan optimisme masyarakat (pembeli dan penjual) akan perekonomian saat ini dan ke depan.

Baca Juga: Penjual Dandang Keliling Ditangkap Warga, Diduga Melakukan Pelecehan Seksual pada Ibu Muda di Jalan Sepi

Hasil survei juga mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang tetap terjaga pada tahun 2024 ini, yang nanti akan dielaborasi lebih lanjut dalam kajian proyeksi ekonomi Sekarkijang 2024 dan potensi hilirisasi komoditas unggulan Sekarkijang 2024 dalam sesi talkshow.

Sejalan dengan itu, Pj Bupati Lumajang mengatakan, salah satu program prioritas Kabupaten Lumajang pada tahun 2025 adalah perluasan lapangan pekerjaan dan pembangunan pada sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan. 

Pada sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Lumajang adalah daerah produsen yang berkontribusi cukup besar terhadap produksi nasional khususnya komoditas tebu, beras, kaphulaga, dan buah-buahan. 

Baca Juga: Melalui Pendampingan BRI, Sosok Ini Berhasil Memberdayakan Komunitas Perempuan di Lamongan

Selain itu, Kabupaten Lumajang melakukan supply susu tiap hari mencapai 30 ribu liter kepada 4 pabrik di Pasuruan di antaranya Nestle, Indoklakto, dan Frisian Flag.

Sementara itu dalam sesi talkshow, Adhitya Wardhono, S.E., M.SI., M.Sc., Ph.D selaku narasumber pertama menyampaikan bahwa Ekonomi Sekarkijang 2019–2023 relatif stabil, didorong konsumsi rumah tangga sebagai motor utama PDRB.