BANYUWANGI, Jurnalnews – Kemeriahan kontes domba yang diselenggarakan oleh komunitas memunculkan daya tarik tersendiri, terutama dengan kehadiran domba asli Banyuwangi. Acara kumpul bareng ini digelar di RTH lapangan Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur, pada hari kamis 09 November 2023.
Para peserta kontes domba antusias memamerkan keindahan dan keunikan domba – domba lain dan domba asli Banyuwangi. Tidak hanya menjadi ajang perlombaan, acara ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat sekitar tentang ragam jenis domba lokal, termasuk karakteristik dan perawatannya.
Menariknya, keberadaan domba asli Banyuwangi di kontes ini mencerminkan upaya pelestarian dan promosi kekayaan genetik lokal. Hal ini sejalan dengan komitmen komunitas untuk menjaga keberagaman hayati dan budaya di Banyuwangi.
Ketua Paguyuban Peternak Sopas Banyuwangi, Didik Ernawan, mengungkapkan acara ini sebenarnya adalah ancang bareng domba “Sopas”, domba Sopas adalah domba lokal asli Banyuwangi yang saat ini sudah mulai jarang digemari oleh peternak lokal mungkin karena sulit didapat atau harganya masih kategori mahal.
“Kontes domba ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga bagian dari upaya kita untuk melestarikan warisan genetik yang dimiliki oleh domba asli Banyuwangi yaitu Sopas. Saat ini Sopas sendiri mulai berkurang, maka kita berusaha untuk mengembangkan agar tidak punah dan tidak diadopsi kabupaten lain,” Terangnya.
Menurut Didik, paguyuban domba Sopas sedang berusaha mengembangbiakan, karena saat ini domba Sopas termasuk domba yang langka dan harganya cukup mahal. Karena tidak semua domba Sopas mampu melahirkan peranakan yang sempurna, maka peternak domba Sopas harus mampu mencar indukan yang bagus dan super agar bisa melahirkan peranakan Sopas yang berkuwalitas.
Didik, berharap kepada pemerintah daerah agar turut membantu cita – citanya yaitu domba Sopas segera punya surat keterangan hak kepemilikan (status) domba Sopas asli asal Banyuwangi. Tak hanya itu, ia ingin paguyuban peternak domba Sopas perlu adanya pendampingan dari segi hal agar domba Sopas tetap lestari.
Sementara itu, Baktiar, salah satu pengunjung mengungkapkan kontes domba di Banyuwangi tidak hanya menciptakan hiburan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi wadah penting dalam membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian dan promosi keberagaman genetik lokal seperti domba Sopas.
“Dengan adanya kehadiran domba asli Banyuwangi dalam kontes ini, diharapkan dapat semakin memperkuat rasa bangga akan warisan alam yakni domba Sopas yang dimiliki oleh masyarakat Banyuwangi,” jelasnya.
Ia berharap, semoga domba lokal asli Banyuwangi mampu berkembang pesat, terutama teman – teman komonitas jangan bosan untuk terus mengembangkan domba Banyuwangi.
Acara ini turut dihadiri oleh para peternak lokal, penggiat lingkungan, serta masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang keberagaman domba local. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Dinas Pertanian dan Peternakan setempat untuk memberikan dukungan dan apresiasi terhadap kegiatan yang mendukung pelestarian sumber daya genetik hewan di daerah ini.
Dinas Pertanian dan Peternakan Banyuwangi, melalui Bidang Subkoordinator Bina Usaha Peternakan, Bambang Nurseno, turut memberikan dukungan kepada Paguyuban Domba Sopas. Pada kesempatan tersebut, petugas yang terlibat aktif melakukan pengukuran genetik pada domba, salah satunya, untuk membantu pengajuan pembuatan surat keputusan dari pemerintah terkait status nama Sopas agar dapat diakui sebagai domba asli Banyuwangi.
“langkah ini dilakukan sebagai bagian dari inisiatif bersama untuk mempromosikan dan melindungi keberagaman jenis domba lokal salah satunya Sopas.” jelasnya.
Bambang menambahkan bahwa pengukuran genetik ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa domba yang dihasilkan oleh Paguyuban Domba Sopas memiliki karakteristik genetik yang sesuai dengan kriteria domba asli Banyuwangi.
Dukungan dari Dinas Pertanian dan Peternakan ini diharapkan dapat membantu Paguyuban Domba Sopas dalam mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah terkait status “domba asli Banyuwangi.” Langkah ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk melindungi dan mempromosikan warisan genetik unik yang dimiliki oleh jenis domba lokal.
“jadi pengakuan resmi untuk status itu yang mengajukan Pemerintah Daerah yaitu Bupati ke kementrian, berdasarkaan data – data terkait seperti laboratoris, pengukuran, asal – usul, foto dan lainya,” terangnya.
Selain itu, inisiatif ini juga diarahkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian keanekaragaman genetik domba lokal. Dengan adanya status resmi sebagai domba asli Banyuwangi, diharapkan Paguyuban Domba Sopas dapat lebih aktif dalam melestarikan dan mengembangkan jenis domba ini.
Bambang harapan kepada para peternak jika telah berhasil mendapatkan status “Domba Asli Banyuwangi” agar tetap berkomitmen dalam melestarikan jenis domba ini. Menurutnya, langkah ini tidak hanya akan memberikan dampak positif terhadap pelestarian warisan genetik, tetapi juga akan berpengaruh pada kenaikan harga domba.
“Dengan menjaga dan melestarikan status ‘Domba Asli Banyuwangi,’ kita tidak hanya merawat keberagaman genetik yang unik, tetapi juga menciptakan peluang untuk peningkatan ekonomi peternak,” ungkap Bambang.
Ia menekankan bahwa semakin banyak peternak yang turut serta dalam melestarikan jenis domba ini, semakin tinggi pula permintaan, yang pada gilirannya akan meningkatkan harga domba secara keseluruhan.
Bambang meyakinkan bahwa langkah melestarikan jenis domba asli ini bukan hanya tugas peternak saja, melainkan suatu investasi untuk masa depan sektor peternakan di Banyuwangi. Dengan harga domba yang semakin mahal, peternak dapat merasakan manfaat ekonomi yang signifikan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Komitmen kita dalam melestarikan ‘Domba Asli Banyuwangi’ bukan hanya berdampak positif pada sektor peternakan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan kita sebagai masyarakat Banyuwangi,” tambah Bambang, seraya berharap agar kolaborasi antara peternak dan pemerintah setempat dapat terus tumbuh untuk mencapai keberlanjutan dalam pelestarian jenis domba lokal yang berharga. (Rony//JN).