Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Stok Mencukupi, Harga Cabai di Pasar Genteng Banyuwangi Bikin Level Kepedasan Sambal ke Setelan Normal

stok-mencukupi,-harga-cabai-di-pasar-genteng-banyuwangi-bikin-level-kepedasan-sambal-ke-setelan-normal
Stok Mencukupi, Harga Cabai di Pasar Genteng Banyuwangi Bikin Level Kepedasan Sambal ke Setelan Normal
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Kabar baik untuk para penyuka makanan pedas. Harga pedesan di Pasar Genteng 2, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng kini berangsur normal. Itu setelah sempat melejit saat Ramadan hingga Lebaran.

Salah satu pedagang cabai di Pasar Genteng 2, Rosminah, 51, asal Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng mengatakan harga cabai mulai normal.

Selasa (7/5), harga cabai merah Rp 24 ribu per kilogram. “Harga cabai hijau masih Rp 25 ribu per kilogram,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Harga itu, terang dia, terbilang jauh menurun dibanding saat Ramadan hingga Lebaran yang melejit hingga Rp 50 ribu per kilogram.

Sedangkan harga cabai hijau hingga Rp 40 ribu per kilogram. “Pada Ramadan hingga Lebaran harga cabai melejit hingga dua kali lipat,” katanya.

Harga cabai yang mulai normal ini, juga terjadi di Pasar Induk Genteng 1, Desa Genteng Kulon. Staf Pasar Genteng 1, Arif Kurniawan mengatakan, harga cabai tidak sampai Rp 25 ribu per kilogram. “Harga cabai merah masih terbilang mahal pada awal Mei, pada pertengahan April harga cabai merah besar Rp 45 ribu per kilogram,” terangnya.

Hanya saja, jelas dia, rata-rata harga cabai di Pasar Genteng mulai normal. Sebab, stok di gudang mencukupi kebutuhan pembeli.

“Sekarang musim hajatan, tapi jumlah persediaan dan kebutuhan tidak jauh berbeda. Masih mencukupi dan tidak sampai kekurangan,” katanya.

Penurunan harga cabai, jelas dia, disebabkan stok barang di gudang mencukupi. Meski ada sejumlah kendala yang dialami para petani cabai, seperti tanaman cabai tidak berkembang dengan optimal.

“Sekitar 4.000 tanaman cabai milik saya mengalami pucuk tangkai keriting. Saya pasrah tanaman melungker (keriting),” kata Misadi, 60, warga Dusun Krajan, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari.(rei/abi)