Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sumur Masih Kering, PUDAM Banyuwangi Suplai Air Bersih Jalan Terus

sumur-masih-kering,-pudam-banyuwangi-suplai-air-bersih-jalan-terus
Sumur Masih Kering, PUDAM Banyuwangi Suplai Air Bersih Jalan Terus

RadarBanyuwangi.id – Meski beberapa hari ini sudah mulai turun hujan, tapi sejumlah daerah masih mengalami krisis air bersih. Untuk membantu kebutuhan masyarakat, PUDAM Banyuwangi masih terus menyuplai, Kamis (24/10).

Suplai air bersih itu salah satunya ke Dusun Mojoroto, Desa/Kecamatan Tegalsari. Gara-gara musim kemarau yang berkepanjangan, puluhan kepala keluarga (KK) di daerah itu mengalami krisis air. “Kesulitan mencari air ini menimpa 20 KK di Dusun Mojoroto, Desa Tegalsari,” ujar Agen Informasi dan Kebecanaan (Agisena) BPBD Provinsi Jatim, Ismanto.

Akibat minimnya ketersediaan air berseh di daerah itu, terang dia, suplai air pun telah dilakukan. Bantuan 4.000 liter air bersih disalurkan PUDAM Banyuwangi. “Droping bantuan air bersih melalui satu truk tangki dengan kapasitas 4.000 liter,” katanya.

Menurut Ismanto, sebelumnya di daerah Tegalsari sempat diguyur hujan ringan. Tapi, itu tidak mampu membuat kebutuhan air bersih di daerah tersebut tercukupi. “Hujannya belum seberapa, mata air belum normal,” cetusnya.

Baca Juga: Wisata Taman Nasional Alas Purwo (TN AP) Larang Pengunjung Beri Makan Satwa

Selain Kecamatan Tegalsari, kata Ismanto, sejumlah kecamatan juga terdampak seperti Kecamatan Srono dan Bangorejo. Di Dusun Pancer dan Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran juga banyak yang kekurangan air bersih. “Di Desa Kebondalem (Kecamatan Bangorejo) ada dua dusun yang terdampak,” terangnya.

Kedua dusun di Desa Kebondalem yang sering menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau itu, jelas dia, Dusun Sendangrejo dan Kebunrejo. Di tempat ini, pernah mendapatkan tandon air dengan kapasitas berbeda. “Ada tandon kecil dengan kapasitas 1.200 liter,” paparnya.

Pemberian bantuan suplai dan tandon air itu didasarkan pada jumlah kepala keluarga yang terdampak. Pemberian tandon juga disesuaikan dengan kebutuhan air di tiap wilayah. “Monitoring dilakukan untuk menentukan wilayah mana yang membutuhkan bantuan tandon air,” katanya.

Kepala Dusun Kebonrejo, Desa Kebondalem, Dadang Nur Daniawan, 39, mengungkapkan daerahnya tidak kekurangan air. Hanya saja, warga kesulitan mendapatkan air bersih. “Pernah ada pengeboran yang membantu suplai air bersih, tapi kemarau ini airnya juga menyusut,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dusun Sendangrejo, Desa Kebondalem, Gimas Supriono, 45. Menurutnya, wilayahnya mengalami kekurangan air bersih. Itu terutama di daerah dekat Gunung Srawet. Sumur milik warga banyak yang kering. “Ada dua RT di Sedangrejo yang terdampak, warga harus mencari air ke sumur bor yang jaraknya cukup jauh,” ucapnya.(rei/abi)