RADARBANYUWANGI.ID – Roda besi merupakan komponen vital dalam sistem transportasi berbasis rel seperti kereta api.
Meski terlihat sederhana, roda besi menyimpan sejarah panjang dan teknologi kompleks.
Sehingga pada perkembangan selanjutnya, roda besi memungkinkan kereta api menjadi transportasi masal yang berlangsung dengan aman, cepat, dan efisien.
Konsep roda untuk kendaraan sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu, tetapi roda besi secara khusus mulai digunakan bersamaan dengan berkembangnya jalur rel.
Baca Juga: Dari Tob Tobitob Tobitob Hingga Lirili Larila, Inilah 4 Anomali yang Berasal dari Tumbuhan
Di era Revolusi Industri pada abad ke-18, Inggris menjadi negara pertama yang mengadopsi sistem transportasi rel secara masal.
Kereta uap pertama yang sukses secara komersial, The Rocket buatan George Stephenson, menggunakan roda dari besi cor yang berjalan di atas rel besi.
Roda besi dirancang untuk menahan beban yang sangat berat dan digunakan secara berulang dalam kondisi ekstrem.
Seiring berjalannya waktu, desain dan teknologi roda besi semakin disempurnakan agar kompatibel dengan kecepatan tinggi dan efisiensi operasional.
Baca Juga: De Djawatan Banyuwangi Penuh Sesak, Pengelola Terpaksa Menutup Bila Roda 4 Tembus 300 Unit
Roda besi pada kereta api tidak hanya berfungsi sebagai alat penggerak. Bentuknya yang memiliki profil tapal kuda (disebut flange) berfungsi menjaga kestabilan laju kereta agar tidak keluar dari rel.
Kombinasi antara roda dan rel menciptakan hambatan gesek yang sangat rendah, memungkinkan kereta untuk menarik beban besar dengan energi yang relatif sedikit.
Selain kereta api, roda besi juga digunakan pada berbagai kendaraan industri.
Contohnya saja seperti gerobak tambang, lokomotif tambang bawah tanah, dan troli pengangkut di sektor manufaktur.
Page 2
Kemampuan menahan tekanan berat dan keausan menjadikan roda jenis ini sebagai pilihan utama di lingkungan kerja berat.
Baca Juga: Bikin Bangga, Produk Pandai Besi Desa Sumberbaru Banyuwangi Tembus Pasar Luar Jawa
Secara umum, roda kereta modern tidak lagi murni terbuat dari besi, tetapi dari campuran baja karbon tinggi.
Baja dipilih karena memiliki kombinasi kekuatan, ketahanan aus, dan fleksibilitas yang lebih baik daripada besi cor murni.
Proses pembuatan roda besi melibatkan beberapa tahap sebagai berikut:
Pertama, forging (tempa). Baja dipanaskan hingga suhu tinggi dan dibentuk dalam cetakan khusus.
Kedua, Heat Treatment. Roda kemudian melalui proses perlakuan panas untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap retakan.
Baca Juga: Penumpang Bagikan Momen Mencekam Saat Besi Proyek Kejagung Nyaris Timpa MRT Jakarta Dekat Stasiun Blok M
Ketiga, Machining: Bagian luar roda diproses secara presisi untuk memastikan kesesuaian dengan spesifikasi rel dan sistem pengereman.
Keempat, Inspection: Roda diuji secara menyeluruh, termasuk uji ultrasonik, untuk mendeteksi potensi cacat internal.
Selain itu, dalam beberapa sistem transportasi cepat seperti kereta peluru (shinkansen) atau high-speed rail, digunakan teknologi tambahan.
Yakni teknologi seperti pelapisan khusus untuk mengurangi keausan dan meningkatkan efisiensi saat beroperasi pada kecepatan tinggi. (gas/bay)
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Roda besi merupakan komponen vital dalam sistem transportasi berbasis rel seperti kereta api.
Meski terlihat sederhana, roda besi menyimpan sejarah panjang dan teknologi kompleks.
Sehingga pada perkembangan selanjutnya, roda besi memungkinkan kereta api menjadi transportasi masal yang berlangsung dengan aman, cepat, dan efisien.
Konsep roda untuk kendaraan sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu, tetapi roda besi secara khusus mulai digunakan bersamaan dengan berkembangnya jalur rel.
Baca Juga: Dari Tob Tobitob Tobitob Hingga Lirili Larila, Inilah 4 Anomali yang Berasal dari Tumbuhan
Di era Revolusi Industri pada abad ke-18, Inggris menjadi negara pertama yang mengadopsi sistem transportasi rel secara masal.
Kereta uap pertama yang sukses secara komersial, The Rocket buatan George Stephenson, menggunakan roda dari besi cor yang berjalan di atas rel besi.
Roda besi dirancang untuk menahan beban yang sangat berat dan digunakan secara berulang dalam kondisi ekstrem.
Seiring berjalannya waktu, desain dan teknologi roda besi semakin disempurnakan agar kompatibel dengan kecepatan tinggi dan efisiensi operasional.
Baca Juga: De Djawatan Banyuwangi Penuh Sesak, Pengelola Terpaksa Menutup Bila Roda 4 Tembus 300 Unit
Roda besi pada kereta api tidak hanya berfungsi sebagai alat penggerak. Bentuknya yang memiliki profil tapal kuda (disebut flange) berfungsi menjaga kestabilan laju kereta agar tidak keluar dari rel.
Kombinasi antara roda dan rel menciptakan hambatan gesek yang sangat rendah, memungkinkan kereta untuk menarik beban besar dengan energi yang relatif sedikit.
Selain kereta api, roda besi juga digunakan pada berbagai kendaraan industri.
Contohnya saja seperti gerobak tambang, lokomotif tambang bawah tanah, dan troli pengangkut di sektor manufaktur.