Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tahun 2024, Perpusnas Bangun 10 Perpustakaan Desa di Banyuwangi, Ini Sebaran Desa yang Terpilih – Radar Banyuwangi

tahun-2024,-perpusnas-bangun-10-perpustakaan-desa-di-banyuwangi,-ini-sebaran-desa-yang-terpilih-–-radar-banyuwangi
Tahun 2024, Perpusnas Bangun 10 Perpustakaan Desa di Banyuwangi, Ini Sebaran Desa yang Terpilih – Radar Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Jumlah perpustakaan desa di Banyuwangi bakal bertambah.

Tahun ini, Perpustakaan Nasional (Perpunas) akan membangun 10 perpustakaan desa yang tersebar di sejumlah kecamatan di Bumi Blambangan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi Zen Kostolani mengatakan, ada sepuluh desa yang akan mendirikan program perpustakaan desa.

Desa-desa dimaksud yakni Desa Genteng Wetan, Desa Gintangan, Desa Kaligung, Desa Kaligondo, Desa Kebaman, Desa Setail, Desa Sraten, Desa Sumbermulyo, Desa Tambong, dan Desa Temuguruh.

Perpustakaan desa merupakan kepanjangan dari perpustakaan kabupaten yang ada di desa. ”Kami ajukan lagi tahun ini dan dapat 10 desa dari Perpusnas,” ujar Zen.

Menurut Zen, sepuluh desa yang mendapatkan program tersebut ditentukan berdasarkan sejumlah faktor.

Salah satunya karena sudah memiliki kepengurusan perpustakaan desa dan sudah ada buku-buku yang dimiliki desa.

Faktor yang terpenting, imbuh Zen, desa sudah siap untuk mengelola perpustakaan desa.

”Ada desa yang tidak siap, padahal kami sudah siap untuk melakukan penambahan buku. Jadi, kami cari gantinya. Salah satu yang tidak siap Desa Glagah,” jelasnya.

Untuk buku-buku yang disediakan di perpustakaan desa, menurut mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) itu, akan disesuaikan dengan potensi yang ada di desa tersebut.

Di Desa Bumiharjo, misalnya, akan diperkuat dengan buku bermateri ekonomi dan hantaran Lebaran.

Harapannya, lanjut Zen, buku tersebut bisa menjadi sumber informasi yang bisa menambah keahlian warga dan pendapatan per kapita mereka.

”Jadi, targetnya mereka bisa mengerjakan sendiri potensi yang ada di desa mereka. Seperti di Telemung, kami sesuaikan dengan materi tumpeng. Supaya mereka bisa mengembangkan,” jelasnya.

Selain buku-buku dengan materi yang disesuaikan dengan potensi desa, Dinas Perpustakaan juga memfasilitasi pelatihan lanjutan.

Sehingga, materi yang sudah didapat dari buku di perpustakaan dapat diperkuat dengan pelatihan tersebut. ”Dibaca materinya, kemudian dilatih supaya nanti buku-buku itu ada manfaatnya,” imbuhnya.


Page 2


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Jumlah perpustakaan desa di Banyuwangi bakal bertambah.

Tahun ini, Perpustakaan Nasional (Perpunas) akan membangun 10 perpustakaan desa yang tersebar di sejumlah kecamatan di Bumi Blambangan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi Zen Kostolani mengatakan, ada sepuluh desa yang akan mendirikan program perpustakaan desa.

Desa-desa dimaksud yakni Desa Genteng Wetan, Desa Gintangan, Desa Kaligung, Desa Kaligondo, Desa Kebaman, Desa Setail, Desa Sraten, Desa Sumbermulyo, Desa Tambong, dan Desa Temuguruh.

Perpustakaan desa merupakan kepanjangan dari perpustakaan kabupaten yang ada di desa. ”Kami ajukan lagi tahun ini dan dapat 10 desa dari Perpusnas,” ujar Zen.

Menurut Zen, sepuluh desa yang mendapatkan program tersebut ditentukan berdasarkan sejumlah faktor.

Salah satunya karena sudah memiliki kepengurusan perpustakaan desa dan sudah ada buku-buku yang dimiliki desa.

Faktor yang terpenting, imbuh Zen, desa sudah siap untuk mengelola perpustakaan desa.

”Ada desa yang tidak siap, padahal kami sudah siap untuk melakukan penambahan buku. Jadi, kami cari gantinya. Salah satu yang tidak siap Desa Glagah,” jelasnya.

Untuk buku-buku yang disediakan di perpustakaan desa, menurut mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) itu, akan disesuaikan dengan potensi yang ada di desa tersebut.

Di Desa Bumiharjo, misalnya, akan diperkuat dengan buku bermateri ekonomi dan hantaran Lebaran.

Harapannya, lanjut Zen, buku tersebut bisa menjadi sumber informasi yang bisa menambah keahlian warga dan pendapatan per kapita mereka.

”Jadi, targetnya mereka bisa mengerjakan sendiri potensi yang ada di desa mereka. Seperti di Telemung, kami sesuaikan dengan materi tumpeng. Supaya mereka bisa mengembangkan,” jelasnya.

Selain buku-buku dengan materi yang disesuaikan dengan potensi desa, Dinas Perpustakaan juga memfasilitasi pelatihan lanjutan.

Sehingga, materi yang sudah didapat dari buku di perpustakaan dapat diperkuat dengan pelatihan tersebut. ”Dibaca materinya, kemudian dilatih supaya nanti buku-buku itu ada manfaatnya,” imbuhnya.