SITUBONDO – Forum Penyelamat Cagar Budaya (FPCB) Situbondo melakukan ekspedisi ke Pasewaran, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Di Kecamatan paling utara Banyuwangi yang berbatasan dengan Situbondo itu, mereka mengamati sebuah batu bergambar yang di duga peninggalan zaman megalitikum. Irwan Rakhday, anggota FPCB mengakui, sejumlah anggota FPCB sengaja datang ke Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
Sebab, hampir tak ada perhatian pemerintah dalam melindungi benda-benda di zaman prasejarah di kawasan itu. “Kami bertemu Muhammad, mantan kades Watukebo. Beliau mengakui di Desa Watukebo banyak di jumpai batubatu besar, salah satunya batu bergambar ini,” terang Irwan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (27/4). Hanya, Irwan menyayangkan keadaan batu prasejarah tersebut. Sebab, banyak tangan iseng yang mencorat-co retnya.
“Orang sekitar pasti lebih banyak yang tidak peduli Bagi mereka, itu tak lebih dari sebuah batu biasa,” katanya. Dia mengatakan, di batu yang diduga peninggalan zaman Megalitikum itu ada gambar dua ekor binatang yang berhadapan. Salah satu binatang itu, kaki depannya seperti menempeleng kepala binatang di depannya. “Sementara itu, di posisi yang lain tampak tiga pemburu tidak mengenakan busana sedang memegang tombak.
Di sisi lain, masih di batu itu, ada gambar binatang yang juga berhadaphadapan,” jelas Irwan. Menurut Irwan, FPCB akan berusaha memperjuangkan agar batu bergambar di Desa Watukebo tersebut mendapat kepastian status. “Artinya, ada keputusan dari lembaga berwenang yang menegaskan bahwa batu itu adalah peninggalan prasejarah yang perlu dilindungi,” kata Irwan. (radar)