Efisiensi anggaran yang diinstruksikan pemerintah pusat telah berdampak ke pembangunan infrastruktur di Banyuwangi. Ada 9 pembangunan jalan di Banyuwangi dibatalkan.
Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman Kabupaten Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo mengatakan bahwa kesembila titik pembangunan ruas jalan itu awalnya dianggarkan pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK). Saat efisiensi, pembangunan itu otomatis dibatalkan.
Sembilan ruas jalan yang pembangunannya dibatalkan tersebut rinciannya, ruas jalan Pekulo, ruas jalan Sukamaju-Parijatah, dan ruas jalan pesanggaran-pantai lampon. Serta ruas jalan Pesanggaran-Sumberagung.
“Untuk sembilan ruas jalan yang nilainya Rp59 miliar itu yang pasti dibatalkan,” kata dia, Selasa 4 Maret 2025.
Baca Juga
Menurut dia, efisiensi memang berpengaruh ke pembangunan infrastruktur. Namun, pihaknya memilih untuk membatalkan pembangunan yang dampaknya minim.
Yayan, sapaan akrabnya memastikan bahwa kebijakan efisiensi ini tidak berpengaruh pada pembangunan infrastruktur yang anggarannya dari APBD. Sebab, pemerintah pusat hanya menekankan 16 item belanja untuk diefisiensikan dari APBD. Seperti, rapat, kegiatan seremonial, dan perjalanan dinas.
Kendati demikian, pembangunan infrastruktur yang bersumber dari APBD tetap dilakukan efisiensi. Yakn dengan menerapkan skala prioritas dari yang paling penting.
“Skala prioritas yang paling penting mana, yang paling tidak penting belakangan,” tegasnya.
Baca Juga
Menurut dia, infrastruktur yang menjadi skala prioritas ini yakni jalan utama atau jalan primer dan rute Tour de Banywuangi Ijen. Serta jalan menuju destinasi wisata dan jalan produksi pertanian.
“Setelah itu baru yang lainnya,” ujarnya.
Like
