Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tiga Atlet Downhill Tampil di Kejurnas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

downhilllllllPersiapan atlet dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim Ke V tidak terbantahkan. Hingga kemarin, para atlet tenis fokus demi menjaga asa juara dalam ajang multi even yang digeber di Banyuwangi Juni mendatang itu.

Selain berlatih keras, para atlet juga akan menghadapi even skala besar, yaitu tingkat nasional. Seperti dihadapi atlet downhill. Selain terjun di Porprov, mereka juga siap-siap tampil dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Indonesia Downhill (IDH) seri kedua yang digeber di sirkuit Telaga sangan, Magetan.

Bagi atlet Banyuwangi, laga tersebut dianggap sebagai laga pemanasan jelang tampil dalam ajang dua tahunan di rumah sendiri. “Untuk mengasah kemampuan dan menambah jam terbang,” ungkap ketua komisi Downhill Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi, Hermawan Widodo.

Pria yang akrab dipanggil Wawan itu menyebut, ada tiga empat atlet yang akan berlaga dalam ajang yang berlangsung tanggal 17 hingga 19 April mendatang itu. “Tiga di antaranya atlet proyeksi Porprov,” jelasnya.

Tiga atlet proyeksi Porprov yang terjun di IDH seri kedua itu adalah Albert Wijaya yang akan tampil di kelas junior, Erlangga Adam Aldama yang turun di kelas pemula atau youth, dan Ayu Tria yang berlaga di kelas Women junior.

“Satu atlet yang juga potensial adalah F Anugerah RH yang turun di kelas junior,” tambahnya. Cabang Olahraga Downhill Banyuwangi memasang target khusus dalam ajang tersebut. Minimal mampu mengukir prestasi lima terbaik.

“Kalau main bagus, bisa mengangkat spirit berlaga pada Porprov nanti,” tukas pelatih downhill Banyuwangi, Dhama Andrea. Dia menyebut, jika trek sirkuit telaga sarangan dikenal lebih panjang dari trek yang lain di Pulau Jawa.

Dari start hingga finis sekitar 2,5 kilometer. “Mohon doa dan dukungan agar anak-anak tampil total dan bisa meraih hasil bagrus,” harap pria asal Genteng itu. Seperti diketahui, cabang downhill menjadi salah satu pertandingan resmi dalam ajang multi even itu.

Sebab itulah, Banyuwangi dituntut untuk bisa menyiapkan arena pertandingan. Downhill merupakan olahraga bersepeda paling ekstrem yang syarat prestasi. Bagaimana tidak, aktivitas bersepcda tersebut dilakukan di daratan yang tinggi.

Seperti di pegunungan maupun di perbukitan dengan medan yang curam. Cara yang ditempuh yaitu bersepeda dengan cara dari atas lalu menurun ke bawah. Dalam sirkuit itu, selain menurun, lintasan yang dilalui penuh rintangan.

Medan berat, jalur terjal dan berliku membuat olahraga bersepeda downhill syarat untuk menguji keberanian. Olahraga bersepeda paling ekstrem tersebut mulai berkembang di Banyuwangi. Selama ini, perkembangan donwnhill menunjukkan kemajuan yang pesat.

Atlet downhill semakin bersemangat setelah Banyuwangi menjadi tuan rumah ajang dua tahunan yang dihelat tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang. (radar)