Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tiga Produk Jepang Berebut Pasar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Persaingan penjualan tiga merek sepeda motor di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo cukup ketat. Dua brand terkenal, yakni Honda dan Yamaha saling menempel ketat. Di belakangnya disusul Suzuki, yang berjuang tetap eksis, meski persentase penjualannya paling kecil di antara dua pesaing utamanya.

Di Banyuwangi, market share di dominasi produk Honda pada tahun 2010 hingga 2011. Pada tahun 2010, persentase penjualan produk Honda mencapai 57,7 persen. Angka penjualannya terus terdongkrak hingga tahun 2011 menguasai 71, 4 persen pasar motor di Bumi Blambangan. Yamaha terus menempel ketat di belakang Honda. Pada tahun 2010, pasar yang dikuasai mencapai 32 persen.

Namun setahun kemudian merosot jadi 21,5 persen. Sisa pasar direbut Suzuki dengan persentase penjualan 3,9 persen pada tahun 2010 dan meningkat jadi 4,3 persen pada tahun berikutnya. Di Situbondo, Yamaha masih berjaya di pasaran. Persentase penjualan pada tahun 2010 tercatat 49,4 persen. Namun, angka persentasenya turun setahun kemudian menjadi 45,8 persen. Honda membuntutinya dengan menguasai persentase penjualan 36 persen di tahun 2010.

Setahun berikutnya, Honda sudah menyodok pasaran dengan merebut 43,9 persen transaksi. Di posisi ketiga, Suzuki setia mengejar dengan 7,2 persen di tahun 2010 dan 6,8 persen penjualan di tahun 2011. Nah, apa saja strategi pemasaran dan produk andalan yang diadu di tahun 2012 oleh tiga merek besar tersebut? Sebab, tantangan tahun ini lebih berat.

Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) premium bakal menjadi salah satu hal yang harus diwaspadai dalam pemasaran motor. Manager Sales Promotion PT. Mitra Pinasthika Mustika, Mac Aguste mengatakan, segmen matik Honda menguasai hampir semua jenis matik yang ada. Ini dilihat dari hasil penjualannya setiap bulan. Per bulan rata-rata penjualan Honda khususnya kelas matik mencapai 800 hingga 1.000 unit. “Posisi Honda tidak terkalahkan,” tegas Mac yakin, kemarin.

Dijelaskan, Vario merupakan kelas high entry yang memiliki beberapa kelebihan. Apalagi saat ini, Honda mengeluarkan varian terbarunya, yakni All New Vario. Kehadiran New Vario ini diprediksi bakal memantapkan market share Honda dikelas matik. “Sales New Vario kami proyeksikan naik 25 persen,”
cetusnya optimistis. Sementara itu, Suzuki Nex yang bermain di kelas low mencoba untuk mengambil posisi di kelas matik. Motor matik 113 cc yang keluar akhir Desember 2011 itu memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh matik di kelasnya. Bobot yang ringan, irit dan berteknologi Throttle Position Sensor (TPS) untuk mengatur pengapian sesuai posisi putaran gas ini siap menyaingi produk pesaingnya.

Direktur Marketing PT. Dian Pratama Mandiri Grup, Jemmy Sundoyo mengatakan, besarnya pangsa motor matik menggeser dominasi motor bebek. Demi memenuhi kebutuhan pasar motor matik, Suzuki terus berinovasi dengan meluncurkan produk baru. “Diharapkan, produk baru ini mampu mendongkrak pertumbuhan motor matik Suzuki ke depan,” kata Jemmy, kemarin (26/3).

Jemmy optimistis, sejak kemunculannya, matik Nex tumbuh sebesar 50 persen atau memberikan kontribusi 70 persen dari total penjualan Suzuki dari semua varian. “Saya yakin, dengan kenaikan BBM ini, pilihan transportasi roda dua yang benar-benar hemat dan irit adalah Suzuki Nex,” jelas Jemmy. Sementara itu, Yamaha optimistis meraih market share 55 persen dari kelas matik. Kehadiran Yamaha Mio Jet Fuel Injection (FI) menjadi andalan Yamaha untuk mendongkrak kembali posisinya sebagai motor matik yang memiliki separoh pangsa pasar.

Branch Manager PT. Rodasakti Suryaraya Jember, main diler roda dua Yamaha wilayah eks-Karisedenan Besuki, Bambang Setiabudi mengatakan, Mio J-FI merupakan generasi baru Yamaha yang ramah lingkungan. Selain itu, pihaknya akan gencar mengampanyekan slogan dari Mio J-FI ini, yaitu it’s magic . Slogan itu mengandung arti; semakin cepat, semakin irit. Selama ini, konotasi yang terbentuk adalah cepat, tapi boros. “Namun yang terjadi di Mio J-FI ini malah sebaliknya, jadi kami optimistis mampu tumbuh 40 persen dari tahun sebelumnya, dan merebut kembali posisi market share matik di kelasnya,” kata Bambang, kemarin. (radar)