SEMENTARA itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melansir gelombang tinggi di perairan Banyuwangi berpotensi terjadi hingga sepekan mendatang. Selama periode tersebut, tinggi gelombang maksimum di perairan Banyuwangi bagian selatan bisa mencapai empat meter. Fenomena yang sama juga terjadi di Selat Bali.Tinggi gelombang di perairan yang juga merupakan lokasi beroperasinya kapal penyeberangan lintas Jawa dan Bali tersebut diprediksi maksimum 2,5 meter.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Anjar Triyono Hadi mengatakan, gelombang tinggi itu dipicu angin kencang yang terjadi akibat tekanan rendah di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. Normalnya kecepatan angin maksimum di daerah yang bebas hambatan, misalnya kawasan pantai, hanya 20 kilometer (Km) per jam. Kali ini kecepatan maksimum angin mencapai 30 Km per jam.
Dikatakan, peningkatan tinggi gelombang di perairan Banyuwangi berpotensi terjadi hingga sepekan ke depan. Ketinggian gelombang maksimum perairan selatan Banyuwangi berpotensi mencapai tiga sampai empat meter, sedangkan gelombang Selat Bali maksimum mencapai 2,5 meter. “Selama sepekan ke depan di perairan Banyuwangi berpotensi terjadi peningkatan gelombang,” ujarnya kemarin (3/7).
Anjar mengaku, Stasiun BMKG Banyuwangi terus memantau ketinggian gelombang tersebut. Apabila gelombang tinggi terjadi, pihaknya akan mengirim peringatan kepada UPPP Muncar dan perusahaan-perusahaan pelayaran yang beroperasi di Selat Bali. “Tinggi gelombang harus diwaspadai karena sewaktu-waktu ketinggian gelombang maksimum bisa terjadi. Jika tinggi gelombang maksimum terjadi, maka cukup berbahaya bagi aktivitas kapal penyeberangan dan kapal nelayan,” cetusnya. (radar)
