Radarbanyuwangi.id – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Banyuwangi turun selama dua tahun terakhir. Meski demikian, pemkab terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka TPT di kabupaten ujung timur Pulau Jawa.
Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perindustrian (Disnakertransperin) Banyuwangi Sujiati Andriani mengatakan, dalam dua tahun terakhir angka TPT turun cukup signifikan.
Pada Agustus 2022, misalnya, angka TPT sebesar 5,86 persen, sedangkan pada Agustus 2023 turun menjadi 4,75 persen.
”Perekonomian masyarakat Banyuwangi cukup berkembang ke arah yang lebih baik. Hal itu dibuktikan dengan penurunan persentase TPT di Bumi Blambangan beberapa tahun terakhir,” ujar Sujiati.
Menurut Sujiati, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi melalui Disnakertransperin untuk menekan TPT.
Berbagai kegiatan digelar guna memberikan kesempatan bagi masyarakat Banyuwangi untuk terus meningkatkan skill serta mencari dan mengakses lapangan pekerjaan sesuai kemampuan masing-masing.
Baca Juga: 75 Siswa Calon Paskibraka Banyuwangi Digembleng Latihan Fisik: Dipersiapkan untuk Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-79
Termasuk melalui berbagai pelatihan vokasi hingga perhelatan job fair yang rutin digelar setiap tahun. ”Ada upaya penambahan wirausaha baru melalui pelatihan berbasis kompetensi dan job fair. Harapannya melalui kegiatan tersebut masyarakat berpeluang mendapat pekerjaan,” tuturnya.
Sujiati menjelaskan, terdapat beberapa pola permintaan tenaga kerja di masa depan. Seperti pekerjaan yang akan bersentuhan dengan pemanfaatan teknologi digital.
Baca Juga: Sisa Pembakaran Sampah Hanguskan Bengkel Mobil di Karetan Banyuwangi: Mobil Suzuki Carry Selamat dari Api
Dari sisi soft skill, penerima kerja cenderung mencari tenaga kerja (naker) yang memiliki kemampuan analitis, orientasi pemecahan masalah, dan komunikasi yang baik lebih banyak diperlukan.
Masih menurut Sujiati, dari sisi hard skill, permintaan tenaga kerja di bidang teknologi masih unggul, lalu disusul jasa keuangan.
Saat ini keterampilan digital yang dimiliki tenaga kerja khususnya wilayah Banyuwangi masih bersifat teoretis dan umum sehingga terjadi kesenjangan sisi supply dan demand.
Sujiati menambahkan, pada 2023 lalu tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Banyuwangi mencapai 79,04 persen. Perinciannya, laki-laki sebesar 89,83 persen dan perempuan 68,37 persen. (tar/sgt/c1)